"Penerapan sistem baru penyelenggaraan ibadah haji ini akan dimulai pada pemberangkatan kloter pertama, Selasa besok. Penerapan sistem baru ini seharusnya lebih baik dari sistem lama yang diperbaiki," kata dia, di Jakarta, Senin.
Menurut dia, dalam penerapan sistem baru ini, Kementerian Agama akan menerapkan penggunaan gelang barcode dan sistem imigrasi kepada setiap jemaah haji. "Kementerian Agama harus memastikan sistem baru ini berjalan baik," katanya.
Politisi Partai Golkar ini juga mendorong Kementerian Agama, melakukan pengecekan sistem baru seperti gelang barcode jemaah haji agar dapat berfungsi dengan baik. "Pastikan gelang barcode itu sudah memuat seluruh data dan informasi jemaah haji," ujarnya.
Anggota DPR dari daerah pemilihan Jawa Tengah VII ini juga meminta Kementerian Agama beserta Kementerian Hukum dan HAM dapat meningkatkan pengawasan maupun pelayanan keimigrasianm salah satunya terkait dengan perekaman biometrik terhadap calon jemaah haji.
Sistem baru penyelenggaraan ibadah haji, menurut dia, harus memudahkan jemaah calon haji agar pelaksanaannya tidak menyulitkan calon jemaah yang telah berusia lanjut.
Ia katakan hal yang tak kalah penting adalah pelayanan bagi jemaah selama berada di Arab Saudi, terutama pada tiga komponen vital yakni konsumsi, pemondokan, dan transportasi. "Bagi jemaah haji saat berada di Arafah, tiga hal tersebut menjadi sangat vital," katanya.
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018
