Kapal Phoenix membawa 105 orang ketika karam dalam perjalanan pulang dari tempat snorkeling yang populer pada 5 Juli, di mana kebanyakan adalah turis China.
Para penyelam dan angkatan laut menghabiskan lebih dari sepekan untuk mengangkat sejumlah jenazah, beberapa di antaranya berada dalam perahu, saat para kerabat yang marah menunggu berita terkait para korban.
Departemen hubungan masyarakat Phuket mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Minggu malam jenazah terakhir dari kecelakaan perahu Phoenix ditemukan.
"Semua yang hilang telah ditemukan," kata pernyataan itu, sambil menrilis jumlah korban tewas terbaru mencapai 47 orang.
Prosesi mengheningkan cipta dilakukan selama satu menit untuk para korban di sebuah upacara yang dihadiri oleh duta besar China untuk Thailand.
Phoenix berada di antara tiga kapal yang mengabaikan peringatan cuaca buruk terhadap perjalanan sehari ke pulau-pulau di sekitar Phuket.
Bencana itu adalah salah satu kecelakaan terburuk dalam sejarah di Thailand, yang memiliki catatan keamanan yang buruk meskipun sangat bergantung pada pariwisata.
Namun, peristiwa itu lebih sedikit mendapat perhatian internasional dibandingkan dengan penyelamatan dramatis dari 12 anak-anak dan pelatih sepak bola mereka dari sebuah gua di Thailand utara.
Negara itu tahun lalu menerima 35 juta turis, di mana hampir 10 juta berasal dari China, menurut statistik pemerintah. Demikian dilansir Kantor Berita AFP.
Penerjemah: Sella Gareta
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018