"Alhamdulillah, dalam pertemuan yang berlangsung di Putrajaya Selasa (17/7) Pak Menteri Malaysia sangat mendukung niat PP Muhammadiyah tersebut," kata Rektor Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (Uhamka) itu melalui telepon seluler dari Malaysia, Rabu.
Bahkan menteri yang usianya masih 44 tahun tersebut juga menyatakan akan memberikan sumbangan bagi lembaga pendidikan di Indonesia ini sebagai tabungan akhirat, sekaligus menyatakan kagum pada tokoh Buya Hamka, katanya.
"Rencana kami bisa dibangun mulai tahun ini juga, namun demikian harus memenuhi segala perizinan yang disyaratkan. Ini sedang proses," katanya.
Jika Universitas Muhammadiyah di Malaysia ini bisa dibangun, maka ini akan menjadi yang pertama bagi Muhammadiyah memiliki kampus di luar negeri, ujarnya menambahkan.
Jumlah lembaga pendidikan yang dimiliki Muhammadiyah saat ini mencapai lebih dari 10 ribu, terdiri atas TK, SD, SMP, SMA, pondok pesantren, hingga perguruan tinggi.
Saat ini organisasi Muhammadiyah mengelola 173 kampus di seluruh Indonesia terdiri atas 45 universitas dan sisanya berupa sekolah tinggi, akademi, dan politeknik.
Sebelum bertemu Menteri Pendidikan Malaysia tersebut, para utusan PP Muhammadiyah bertemu dengan Ketua Pengarah Pendidikan Tinggi Malaysia Siti Hamisah Tapsir.
Hadir pula bersama Prof Dr Suyatno dalam pertemuan di Kompleks Parlemen Malaysia di Putrajaya itu, Ketua Majelis Pendidikan Tinggi dan Penelitian dan Pengembangan PP Muhammadiyah Prof Lincolin Arsyad, Rektor Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) Prof Bambang Setiaji.
Juga Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta Prof Sarjito, Wakil Rektor Uhamka Prof Gunawan SP, Wakil Rektor UMKT Prof Waluyo dan Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Malaysia Prof Sonny Zulhuda.
Baca juga: Robot dome UMM akan wakili Indonesia di AS
Baca juga: 19 mahasiswa UMM ikut "summer camp" di China
Pewarta: Dewanti Lestari
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018