Kepala Dinas Kota Gorontalo, Nur Albar di Gorontalo, Kamis, mengatakan program Tancap (Tanda Aman Calon Pengantin) Nikah yang dimulai sejak pertengahan 2017 tersebut adalah program memeriksakan kesehatan calon pengantin dan imunisasi pranikah.
Pemeriksaan kesehatannya meliputi pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan kadar gula darah, tes HIV, dan pemeriksaan penyakit sipilis. Untuk imunisasi pranikah yang diberikan adalah vaksin TT guna mencegah tetanus.
Nur menuturkan, seluruh biaya dalam pemeriksaan kesehatan tersebut ditanggung pemerintah alias gratis.
Setelahnya, pasangan calon pengantin mendapatkan sertifikat yang menyatakan kesehatannya aman untuk menikah yang menjadi salah satu syarat di KUA.
Namun jika ditemukan suatu penyakit, calon pengantin diberikan konseling seperti informasi risiko-risiko yang bisa ditimbulkan. Selain itu, calon pengantin disarankan menunda kehamilan sementara penyakit yang dideritanya diobati terlebih dulu.
"Karena kita sudah tahu diagnosanya, misalnya ada TBC, kita obati. Jangan dulu hamil, obati dulu," kata Nur.
Dia mengatakan, pemeriksaan kesehatan tersebut merupakan salah satu upaya dalam pencegahan kasus kekerdilan dan juga untuk menurunkan angka kematian ibu saat melahirkan.
Selain persiapan fisik, lanjut Nur, calon pengantin juga diberikan konseling tentang berumah tangga dalam mempersiapkan psikis dan mentalnya.
Nur mengatakan program Tancap Nikah yang telah memeriksakan hingga 800 pasangan setahun terakhir efektif dalam menurunkan angka perceraian di Kota Gorontalo.
"Orang kalau menikah tidak sakit-sakit kan bisa produktif. Kalau sakit-sakitan tidak produktif, berdampak pada ekonomi keluarga dan berujung perceraian," kata Nur.
Ke depannya Pemerintah Kota Gorontalo berencana untuk mengembangkan jumlah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pada program Tancap Nikah.
Baca juga: Pos Gizi di Gorontalo upayakan penurunan stunting
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018