• Beranda
  • Berita
  • Dirjen minta petugas haji agar "tanggalkan" jabatan

Dirjen minta petugas haji agar "tanggalkan" jabatan

19 Juli 2018 10:42 WIB
Dirjen minta petugas haji agar "tanggalkan" jabatan
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kiri) berbincang dengan jamaah calon haji di sela acara pemberangkatan jamaah calon haji kelompok terbang (kloter) pertama di Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES), Surabaya, Jawa Timur, Selasa (17/7/2018). (ANTARA FOTO/Moch Asim)
Jakarta (ANTARA News) - Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah Nizar Ali meminta petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) untuk "menanggalkan" jabatannya selama bertugas menjadi petugas haji.

"Identitas yang dipakai saat ini hanya satu yaitu PPIH," kata Nizar di sela upacara pelepasan PPIH 2018 Daerah Kerja Mekkah di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Kamis.

PPIH 2018 terbagi dalam tiga daker yaitu Makkah, Madinah dan Jeddah. PPIH akan bekerja rata-rata selama dua bulan lebih.

PPIH Daker Makkah terdiri dari 436 petugas yang terbagi menjadi 283 petugas dari unsur Kemenag dan instansi terkait serta 153 petugas Kementerian Kesehatan.

Sebagian petugas akan diterbangkan menggunakan pesawat GA-980 Pukul 11.35 WIB dan mendarat di Bandara Jeddah. Lama perjalanan kira-kira selama sembilan jam penerbangan.

Menurut Nizar, menjadi petugas haji merupakan amanah sehingga setiap tugasnya harus dilaksanakan dengan baik dan penuh tanggung jawab.

Petugas, kata dia, juga harus dapat menjadi contoh yang baik bagi jamaah haji.

"Mari rasa syukur itu diwujudkan dalam bentuk pelayanan haji yang lebih baik," kata dia.

Seiring dengan tugasnya, lanjut dia, PPIH juga harus bisa menjaga nama baik Indonesia.

"Jaga etika saat bergaul dan bertugas. Lakukan koordinasi berkesinambungan, hindari ego sektoral dan institusi yang dapat merugikan jamaah," katanya.
 

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018