Sebanyak 16 mobil itu keluar dari "dapur" produksi BMW Production Network 2, Sunter, Jakarta Utara, dalam satu shift kerja (8 jam), atau satu unit mobil dalam setiap 30 menit.
"16 unit dalam satu shift atau 8 jam kerja. Sebelumnya 2.300 unit dan naik 1.200 unit dibanding total produksi tahun lalu," kata Management Production Partner BMW Production Network 2 Indonesia, Albert Reichl, di pabrik Gaya Motor, Sunter, Rabu (18/7).
Presiden Direktur PT Gaya Motor, Ary Mariano, mengatakan angka 16 unit mobil per hari itu bisa ditambah sesuai dengan pesanan dari BMW Group Indonesia.
"Persentase kami mengikuti pesanan BMW Indonesia. Yang terbanyak adalah BMW Seri 3 dan X1 untuk komposisi terbesar. Tapi komposisi per bulan selalu berubah sesuai komposisi pasar. Kami mengikuti pasar," kata Ary.''
Baca juga: BMW X3 resmi dirakit di Sunter
Vice President of Corporate Communications BMW Group Indonesia, Jodie O'tania, mengatakan bahwa sebesar 80 persen dari total penjualan BMW di Indonesia berasal dari pabrik Sunter.
"Yang dirakit, 80 persen dari total keseluruhan penjualan BMW," kata Jodie keudian menambahkan bahwa model yang diproduksi di Indonesia adalah Seri 3, Seri 5, Seri 7, X1, X3 dan X5.
Ia mengatakan, semakin banyaknya model BMW yang dirakit secara lokal maka akan meningkatkan kinerja penjualan BMW di Indonesia karena harga jual yang kompetitif dan waktu tunggu yang lebih singkat.
"Semester dua, pastinya berharap positif karena kami punya BMW X3 yang dirakit lokal mulai hari ini," katanya.
Kendati demikian, Jodie memastikan bahwa BMW tetap melayani kebutuhan konsumen yang menginginkan unit kendaraan impor atau CBU (Completely Built-Up) langsung dari Jerman.
"Meski kami sudah rakit di sini, apabila ada pelanggan yang mau impor maka kami tetap layani, tapi lihat dari berapa lama dan ketersediaan unit," pungkas Jodie.
Baca juga: BMW Indonesia tambah investasi Rp20 miliar untuk jalur perakitan
Baca juga: Penurunan bea impor mobil China untungkan BMW, Tesla hingga Mercy
Baca juga: BMW Seri 8 Coupe meluncur di Le Mans
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018