Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Dumai Tengku Ismet mengatakan, rapat penetapan status siaga akan dipimpin wakil wali kota ini dilakukan mengingat dalam sepekan terakhir jumlah titik panas di Dumai meningkat hingga belasan.
"Penetapan status siaga karlahut ini akan kita usulkan ke propinsi untuk penanganan lebih lanjut dan mendapat anggaran penanggulangan," kata Ismet.
Disebutkan, titik api di Dumai pada Rabu (18/7) berdasarkan pantauan satelit BMKG Pekanbaru tercatat sebanyak 15 titik tersebar di sejumlah kelurahan dan kecamatan dengan luas lahan terbakar mencapai 140 hektare.
Petugas BPBD Dumai bersama satuan tugas gabungan TNI Polri, Manggala Agni sudah turun bersama melakukan penanggulangan api di Kelurahan Mundam Kecamatan Medang Kampai, Lubuk Gaung Sungai Sembilan, Bukit Bathrem Dumai Barat dam Dumai Timur serta lainnya.
Pemerintah Dumai merasa perlu untuk segera menetapkan status siaga karlahut ini agar penanganan bisa dilakukan secara terpadu dan menyeluruh dibawah koordinasi Satgas Penanggulangan Karlahut Riau.
Meski pantauan BMKG menyebut titik api Dumai nihil Kamis ini, namun petugas gabungan masih bekerja keras melakukan pendinginan dengan operasi water booming menggunakan empat heli.
Ismet mengakui BPBD Dumai hingga Juni 2018 ini baru menyerap anggaran penangulangan bencana sebesar Rp50 juta dari total Rp700 juta dianggarkan pemerintah daerah untuk kebakaran lahan, pemukiman dan banjir.
Suhu panas Kota Dumai menurut prakiraan cuaca BMKG mencapai 29 derajat selsius dan pada malam hari berawan dengan potensi hujan ringan hingga sedang yang dapat disertai dengan petir dan angin kencang.
Pewarta: Abdul Razak
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018