Proyek LRT jadi bagian pertemuan IMF-Bank Dunia

19 Juli 2018 18:16 WIB
Proyek LRT jadi bagian pertemuan IMF-Bank Dunia
Arsip Suasana pembangunan proyek LRT di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (5/6/2018). Menurut Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah, seluruh pengerjaan proyek pembangunan di Jakarta dihentikan mulai Selasa (5/6/2018) menjelang arus mudik lebaran 2018/1439 H, termasuk di sejumlah ruas tol yang tengah dibangun di antaranya Jakarta - Cikampek II (elevated), LRT, serta Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB). Pengerjaan akan kembali dilanjutkan pada 24 Juni 2018. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Jakarta (ANTARA News) - Proyek transportasi massal LRT akan jadi bagian dalam Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 yang digelar di Bali, Oktober mendatang.

Ketua Pelaksana Harian Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia Susiwijono Moegiarso di Jakarta, Kamis, menjelaskan proyek LRT sebenarnya tidak terkait langsung dalam perhelatan akbar itu.

"Sebetulnya tidak terkait langsung dengan acara tapi akan jadi bagian dari `event`. Akan di-`showcase` (dipamerkan)," katanya.

Bank Dunia menawarkan bantuan pengembangan transportasi perkotaan berbentuk kereta ringan (light rail transit) di empat kota yakni Medan, Bandung, Surabaya dan Bali.

Namun, Susiwijono menjelaskan ada masing-masing dua tema yang akan diusung baik IMF maupun Bank Dunia dalam gelaran itu.

"Kalau IMF itu soal stabilisasi keuangan. Kalau Bank Dunia itu soal pemerataan kesejahteraan dan `stunting`. Ada lagi tema khususnya soal ekonomi digital dan `human capital`," katanya.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan mengatakan tawaran bantuan dari Bank Dunia untuk penataan transportasi di sejumlah kota besar di Indonesia akan dimanfaatkan seoptimal mungkin.

Dari empat kota yang akan diajukan, tiga kota diantaranya telah memiliki proposal proyek LRT yakni Medan, Bandung dan Surabaya.

Namun, karena masih tahap awal, ia belum bisa memperkirakan besaran investasi maupun bantuan yang dibutuhkan untuk merealisasikan proyek tersebut.

Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018