• Beranda
  • Berita
  • BMKG peringatkan transportasi laut di Kepri agar hati-hati

BMKG peringatkan transportasi laut di Kepri agar hati-hati

21 Juli 2018 09:06 WIB
BMKG peringatkan transportasi laut di Kepri agar hati-hati
Arsip Perahu nelayan pancing nekad menerobos gelombang tinggi saat berangkat melaut di perairan Kampung Jawa, Kecamatan Kutaraja, Banda Aceh, Selasa (11/6/2013). Cuaca buruk disertai angin kencang dan gelombang mencapai tiga meter lebih di daerah itu, mengakibatkan sebagian besar nelayan tidak melaut sejak tiga hari terakhir dan kondisi cuaca buruk itu menurut laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisikan Aceh akan terus berlangsung selama bulan Juni. (ANTARA FOTO /Ampelsa)
Batam (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klomatologi dan Geofisika Hang Nadim Batam memperingatkan agar pengguna transportasi dan aktivitas kelautan berhati-hati di seluruh wilayah perairan Provinsi Kepulauan Riau, Sabtu.

"`Warning`, untuk transportasi laut dan aktivitas kelautan diimbau agar berhati-hati terhadap gelombang laut yang cukup tinggi di wilayah perairan Natuna serta arus laut yang kuat di seluruh wilayah perairan Kepri," kata Prakirawan Stasion Meteorologi Hang Nadim Batam, Pande Made Romy.

Ia mencatat, gelombang laut di Perairan Natuna bisa mencapai 1,2 meter, dan arus laut di seluruh perairan Kepri berkecepatan hingga 55 cm/detik.

Peringatan yang sama juga dikeluarkan BMKG pusat, yang memperkirakan ketinggian gelombang di Laut Natuna Utara pada Sabtu (21/7) relatif tinggi.

BMKG mengimbau masyarakat, terutama nelayan dengan perahu dan kapal-kapal ukuran kecil agar tidak memaksakan diri melaut serta tetap waspada dan siaga dalam melakukan aktivitas pelayaran.

Sementara untuk transportasi darat dan udara di Kepri, cuaca relatif kondusif.

Adanya daerah belokan angin (shearline) di wilayah Kepri menyebabkan penumpukan massa udara yang cukup mendukung pertumbuhan awan-awan.

"Secara umum kondisi cuaca esok hari diprakirakan berawan dan berpotensi terjadi hujan lokal dengan intensitas ringan hingga sedang yang dapat disertai petir dan angin kencang," kata Pande.

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018