"Kami membagikan cindera mata untuk anak-anak di Stasiun Jember dan Stasiun Banyuwangi pukul 08.00-11.00 WIB dengan menyesuaikan jadwal kereta yang datang atau berangkat di stasiun tersebut," kata Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi 9, Luqman Arif, di Stasiun Jember, Jawa Timur, Senin.
Cindera mata itu berupa balon, bunga, buku tulis, mainan anak, dan barang kenangan kereta api. Semuanya dibagikan gratis secara serentak kepada penumpang anak-anak yang sedang melakukan perjalanan dengan orang tuanya.
"Kegiatan itu juga sebagai wujud apresiasi PT KAI kepada para pengguna jasa setia KA yang telah memilih kereta api sebagai moda bepergian jarak jauhnya bersama anak-anak," tuturnya.
PT KAI, kata dia, juga mengutamakan keselamatan para pemakai jasanya, termasuk anak-anak dan hal itu terwujud dengan penerapan aturan memiliki tiket --seharga Rp0-- bagi penumpang anak usia 0-3 tahun yang tidak membeli tempat duduk.
"Penerapan aturan itu dimaksudkan untuk menjamin asuransi perjalanan mereka. Walaupun tidak membeli tempat duduk alias dipangku selama perjalanan dengan KA, penumpang anak tetap harus bertiket," katanya.
Sebelum masuk ke dalam gerbong, kata dia, para orangtua bisa memintakan tiket itu kepada petugas dengan menunjukkan boarding pass orangtuanya, sehingga tetap mendapat jaminan asuransi ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Peningkatan layanan terus dilakukan PT KAI. "Selain itu, untuk kenyamanan pengguna jasa, khususnya penumpang anak, kini semua KA telah terpasang penyejuk udara (AC), jadi anak-anak akan tetap merasa nyaman, tidak kepanasan sepanjang perjalanan," ujarnya.
PT KAI kini juga menyediakan fasilitas ramah anak di stasiun seperti ruang menyusui yang bisa dipakai untuk mengganti popok dan area bermain anak.
"Area bermain anak di stasiun itu upaya PT KAI untuk mewujudkan anak Indonesia yang GENIUS (Gesit, Empati, Berani, Unggul, dan Sehat), sesuai dengan tema Hari Anak Nasional tahun ini yang telah ditetapkan pemerintah melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak," katanya.
Dengan adanya area itu, lanjut dia, anak dapat beralih dari gawai selama menunggu waktu keberangkatan KA dan memilih untuk bergerak, bermain di area khusus anak, sehingga terwujudlah anak Indonesia yang gesit dan sehat.
"Dengan bermain di area itu, mereka juga diharapkan dapat mengembangkan kemampuan sosialnya, menumbuhkan empati dan keberanian dengan berinteraksi dengan sesama penumpang anak yang bermain di area bermain anak di stasiun," ujarnya.
Salah seorang penumpang kereta api, Wanda mengaku senang membawa anaknya bepergian dengan menggunakan moda transportasi kereta api karena nyaman dan bebas dari asap rokok, sehingga anak-anak bisa bermain di dalam kereta dengan nyaman.
"Kami berharap di seluruh stasiun kereta api ada tempat bermain anak dan tidak hanya stasiun besar saja, sehingga mereka tidak jenuh menunggu kedatangan kereta api yang kadang-kadang mengalami keterlambatan," katanya.
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018