"Yah saya sudah lihat dari Channel News Asia. Tapi inilah Indonesia bahwa kita partisipatif, kolaboratif. Media asing boleh menyorot kita, tapi kita akan tunjukkan ke mereka bahwa ini Asian Games terbaik, sama seperti di Rusia," kata dia, di Jakarta, Senin.
Dia bilang, saat Piala Dunia 2018, semua banyak (media asing) menyoroti dan ternyata World Cup di Rusia terbaik paling rapi, paling terorganisir.
"Dan saya yakin kita jangan terombang-ambing dengan apa yang dikatakan orang lain, jangan sampai kita saling menjatuhkan. Ini justru kesempatan kita untuk bersatu. Kita tunjukkan ke asing bahwa kita mampu, jangan pertanyakan kemampuan kita," kata dia.
Dia katakan, Indonesia ini bangsa yang besar, jangankan untuk menyelenggarakan Asian Games, untuk IMF dan World Bank pada Oktober di Indonesia sudah siap.
"Kita juga yakin apa yang kita lakukan sudah maksimal dan mengenai jaring itu sudah dibahas, kita sudah mengambil double-triple protection," katanya.
Ia juga mengaku sudah menyampaikan ke INASGOC, mereka tidak mau ambil resiko dan kemarin (22/7) sudah hilang aroma bau bisiknya.
"Tapi untuk memastikan nggak ada potensi dan resikonya, kita ambil langkah-langkah untuk mengurangi resiko itu," kata Sandiaga.
Bahkan Uno mengundang, Thamran (40) ke Balai Kota DKI Jakarta, Kamis malam (19/7). Dia adalah salah satu warga Penjaringan yang memasang bendera negara peserta Asian Games 2018?menggunakan tiang bambu yang membuat heboh warganet.
Thamran dengan didampingi temannya bernama Rian dan lurah Penjaringan dan Depika Romadi juga diundang ke Balai Kota DKI Jakarta.
Undangan itu sebagai bentuk apresiasi yang telah dilakukan warga. Uno juga memberikan jaket olahraga berwarna putih dari Tim Asian Games dan baju olahraga dan menyaksikannya ke Thamran.
Thamran mengatakan, dia memasang tiang bambu untuk bendera peserta Asian Games sebagai bentuk apresiasi meramaikan agenda tersebut.
"Saya tidak peduli, kami beli di Pasar Senen benderanya dan beli bambu buat tiang, dibelah? biar murah. Dulu, bambu digunakan juga untuk berjuang bangsa kita sebagai senjata bambu runcing," kata Thamran.
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018