"Kami sudah cek provider katering. Secara keseluruhan siap," katanya usai memeriksa kesiapan jasa boga di area Syauqiyah serta Jabal Nur, Mekkah, Senin.
Kegiatan pemeriksaan itu sendiri dilakukan dengan mengecek sarana prasarana produksi makanan, sumber daya manusia, bahan baku pangan, sanitasi dan lain-lain.
Pengecekan juga memeriksa kesediaan bahan pangan dan bumbu Indonesia seperti daun salam, kluwek, terasi, bihun, jeruk purut dan lainnya.
Adapun bumbu dan bahan pangan Indonesia itu bermanfaat agar katering dapat memasak makanan yang sesuai cita rasa Nusantara sehingga jamaah mendapatkan menu pangan yang sesuai selera Indonesia.
Berdasarkan pengamatan di katering Bin Marta yang menjadi tempat inspeksi katering di Jabal Nur juga tersedia saos, kopi saset dan lainnya yang merupakan produk dari Indonesia.
Endang mengatakan penggunaan bahan dari Indonesia itu juga untuk membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan meningkatkan nilai ekspor bahan baku dan jadi dari Tanah Air.
Koki katering Bin Marta, Karma Senam Zain menyebutkan di tempatnya bekerja terdiri dari tim masak yang berasal dari Indonesia.
"Juru masak di tempat kami 80 persen lebih berasal dari Indonesia. Ada juru masak, tukang potong sayur, tukang potong daging. Sementara pengepakan dan distribusi kebanyakan bukan dari kita," kata pria asal Bogor yang akrab dipanggil Lili itu.
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018