• Beranda
  • Berita
  • Kemensos kirimkan bantuan krisis pangan di Maluku

Kemensos kirimkan bantuan krisis pangan di Maluku

24 Juli 2018 13:34 WIB
Kemensos kirimkan bantuan krisis pangan di Maluku
Alih Fungsi Lahan Pertanian Foto udara, kawasan lahan sawah yang mulai beralih fungsi menjadi pemukiman penduduk dan pabrik di Deli Serdang, Sumatera Utara, Sabtu (28/11). Alih fungsi lahan pertanian menjadi pemukiman penduduk, pembangunan infrastruktur publik serta sarana industri di Indonesia cukup mengkhawatirkan hingga 100 ribu hektar setiap tahun sehingga akan berdampak terhadap krisis pangan secara nasional bila tidak ditangani secara serius. (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)

Kemensos sudah berkoordinasi dengan dinas sosial setempat dan bantuan akan disalurkan besok

Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Sosial segera mengirimkan logistik dan kebutuhan lainnya untuk membantu warga yang mengalami krisis pangan di daerah pedalaman hutan Seram di pegunungan Morkele, Kabupaten Maluku Tengah.

"Kemensos sudah berkoordinasi dengan dinas sosial setempat dan bantuan akan disalurkan besok, Rabu," kata Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Harry Hikmat di Jakarta, Selasa.

Bantuan yang akan disalurkan, yaitu satu ton beras, matras sebanyak 100 lembar, selimut 180 lembar, 35 paket kidware dan 60 paket kebutuhan lansia dari stok penyangga Dinsos Provinsi Maluku.

Bantuan lainnya dari stok penyangga di Dinsos Kabupaten Maluku Tengah berupa peralatan memasak, tenda, selimut dan matras serta makanan siap saji sebanyak 90 kaleng.

Selain itu, 10 personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) juga akan diturunkan untuk membantu masyarakat.

Krisis pangan hingga menyebabkan kelaparan terjadi karena serangan hama babi hutan dan tikus terhadap tanaman perkebunan warga di Negeri Maneo Rendah, Kecamatan Seram Utara Timur Kobi, Kabupaten Maluku Tengah.

Sebanyak 45 Kepala Keluarga atau 170 jiwa terancam kelaparan dan akibat krisis pangan tersebut telah merengut tiga korban jiwa yaitu seorang lansia dan dua balita.

"Lokasi tinggal warga suku terasing itu berada di Dusun Maneo yang jarak tempuhnya tiga jam dengan kendaraan dari Wahai atau delapan jam dari Masohi, Ibu Kota Kabupaten Maluku Tengah lalu dilanjutkan berjalan kaki delapan jam ke desa terdekat.

Sedangkan lokasi titik kumpul terdekat ke masyarakat terasing adalah di Kali Toahaku dengan rute perjalanan dari Polsek Seram Utara, rumah singgah jalan dusun Soahari

Kali Touhaku dapat ditempuh dengan kendaraan dari Wahai selama tiga jam atau delapan dari Masohi.

Baca juga: Masyarakat Baduy optimalkan pangan antisipasi krisis ekonomi
Baca juga: Akademisi anggap politik pangan Indonesia tidak jelas


 

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018