Jakarta (ANTARA News) - Pengamat transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno menilai adalah hal positif bila sudah ada pemerintah daerah ikut menata ojek online atau ojol.Mereka sudah difasilitasi demi keindahan kota dan ketertiban bersama, kalau melanggar ya harus ditindak
"Hal yang positif, pemda sudah mau ikut menata ojol," katanya saat dihubungi di Jakarta, Selasa, menanggapi rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang akan menyiapkan semacam halte ojek online (ojol) untuk antar jemput penumpang, sehingga tidak menganggu di ruang milik jalan (rumija).
Menurut Djoko, jika sudah disediakan, tetapi masih ada yang parkir sembarangan, harus ada sanksi tegas. "Jangan lagi ada toleransi. Mereka sudah difasilitasi demi keindahan kota dan ketertiban bersama, kalau melanggar ya harus ditindak," kata Djoko.
Salah satu sanksi tegasnya, kata Djoko, adalah bisa kerja sama dengan aplikator untuk menutup akses teknologi informasi yang dimiliki oknum ojol pelanggar tersebut.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya, menegaskan, pihaknya akan akan memanggil pengelola ojek online untuk membicarakan secara khusus tentang pengaturan parkir bagi ojek-ojek yang melakukan penjemputan.
Saat ini, menurut catatan Dinas Perhubungan ada sekitar 90 titik yang dijadikan sebagai tempat jemput- turunkan penumpang oleh Grab tapi hanya oleh Gojek, kata Anies Baswedan.
Pemprov DKI akan memberikan contoh dengan membuat tempat antar-jemput penumpang ojol. Semua kantor Pemprov akan menyiapkan tempat khusus bagi ojol untuk bisa parkir, sehingga tidak mengganggu rumija, katanya.
"Ruang milik jalan yaitu badan jalan dan bahu jalan. Dua itu tidak boleh dipakai. Kami nanti di kantor Pemprov dan kantor-kantor Pemprov lainnya. Di dalam halaman kita akan disiapkan untuk parkir," kata Gubernur.
Ini sebagai contoh supaya gedung-gedung lain di Jakarta menyiapkan, karena yang menggunakan angkutan ojol itu adalah karyawan yang bekerja di kantornya masing -masing, kata Gubernur Anies.
"Jadi menyediakan fasilitas ini untuk pengguna gedungnya, untuk membereskan kemacetan - kemacetan yang ditimbulkan," kata Anies.
Halte antar-jemput tersebut juga akan dibangun di pasar yang dikelola PD Pasar Jaya, rumah sakit, kemudian kantor-kantor pemerintahan, terminal dan lain - lain.
"Semua yang di bawah otoritas Pemprov DKI, kita akan berikan instruksi untuk disiapkan `area drop off`, karena itu hanya dilakukan umumnya pagi dan sore. Dan selebihnya tidak terlalu mengganggu," kata Anies.
Pertemuan yang akan dibicarakan dengan pengelola ojol adalah penentuan titik-titik spot untuk bisa dilakukan penurunan atau penjemputan penumpang, katanya.
Baca juga: Pemprov DKI akan siapkan halte ojek online
Baca juga: GO-JEK berencana tambah halte bagi pengemudi
Pewarta: Edy Sujatmiko
Editor: M. Arifin Siga
Copyright © ANTARA 2018