Puluhan desa di Cianjur kekeringan

24 Juli 2018 18:16 WIB
Puluhan desa di Cianjur kekeringan
Arsip Petani melihat tanah tanaman padi yang retak di area sawah tadah hujan Desa Alue Lim, Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe, Aceh, Minggu (11/2/2018). Puluhan hektar tanaman padi yang berumur 30-40 hari mengalami kekeringan akibat curah hujan berkurang, tidak tersedianya air irigasi dan sumber air lainnya sehingga dikhawatirkan ratusan haktar padi di kawasan itu terancam puso. (ANTARA FOTO/Rahmad)
Cianjur (ANTARA News) - Puluhan desa di sembilan kecamatan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mengalami kekeringan yang mengakibatkan ribuan keluarga mulai kesulitan mendapatkan air bersih untuk keperluan sehari-hari dan pertanian.

Sekretaris BPBD Cianjur Sugeng Supriyatno di Cianjur, Selasa, mengatakan sembilan kecamatan yang sudah melaporkan terjadinya kekeringan, berada di utara dan selatan Cianjur.

Pihaknya mencatat 11 desa di Kecamatan Cibeber menghadapi persoalan kekeringan karena musim kemarau, satu desa di Sukaresmi, 16 desa di Karangtengah, 14 desa di Cibinong, dan lima desa di Campakamulya.

Hal yang sama, katanya, juga dilaporkan pihak Kecamatan Sukaluyu yang menghadapi kekeringan di 10 desa, Cijati tiga desa, Sindangbarang tujuh desa, dan Naringgul 10 desa.

Ia mengatakan kekeringan meliputi krisis air bersih dan pasokan air untuk lahan pertanian.

Hampir semua wilayah yang telah melaporkan adanya kekeringan merupakan langganan bencana itu setiap musim kemarau.

Meskipun sudah ada laporan terjadinya kekeringan di 77 desa tersebut, Pemkab Cianjur belum menetapkan status siaga darurat kekeringan.

"Kami mengirimkan tim ke Bandung untuk mengikuti rapat koordinasi menghadapi musim kemarau dan kekeringan. Penetapan status siaga darurat kekeringan menunggu penetapan dari provinsi," katanya.

Saat ini, BPBD setempat sedang menyusun tim untuk diturunkan ke lapangan guna melakukan pendataan warga yang mengalami krisis air bersih agar dapat dilakukan penanganan secara akurat.

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018