"Kami imbau warga Muhammadiyah melaksanakan shalat gerhana saat terjadi gerhana bulan," ujar Wakil Ketua PW Muhammadiyah Jatim Nadjib Hamid kepada wartawan di Surabaya, Rabu.
Imbauan shalat gerhana juga disampaikan Majelis Tarjih dan Tajid Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui Maklumat bernomor No 02/MLM/L1/2018 tertanggal 21 Juli 2018.
Dalam maklumat tersebut juga dijelaskan secara rinci fenomena gerhana sebagian pada pukul 01.24 WIB, disusul gerhana total terjadi mulai pada pukul 02.30 WIB.
Kemudian, puncak gerhana total pada pukul 03.22 WIB, lalu gerhana bulan berakhir pada pukul 04.13 WIB, serta gerhana sebagian berakhir pukul 05.19 WIB.
Selain mengimbau dilaksakannya shalat gerhana, dalam maklumat tersebut dituliskan bahwa pimpinan dan warga Muhammadiyah melakukan pengamatan gerhana bulan menggunakan alat yang dimiliki.
"Setelah shalat, dipersilakan untuk mengamati gerhana bulan, mulai gerhana bulan sebagian hingga gerhana bulan total," kata Nadjib Hamid yang pada Pemilu 2019 maju sebagai bakal calon anggota DPD tersebut.
Berdasarkan catatan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di laman bmkg.go.id, pada tahun 2018 ini gerhana bulan terjadi pada 31 Januari yaitu gerhana bulan total, dan pada 28 Juli 2018 juga akan terjadi gerhana bulan total.
Gerhana bulan adalah peristiwa ketika terhalanginya cahaya matahari oleh bumi sehingga tidak semuanya sampai ke bulan serta merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi matahari, bumi, dan bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.
Baca juga: Gerhana bulan 28 Juli terlama kedua abad ini
Baca juga: BMKG amati gerhana bulan total di 20 titik
Baca juga: "Minimoon" 103 menit akan terlihat di Mataram pada 28 Juli
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018