Hal itu diungkapkannya saat menerima kunjungan delegasi UK Business di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan RI di Jakarta, Rabu.
"Pemerintah mengajak kalangan dunia usaha dan industri yang berasal dari dalam maupun luar negeri (PMA) agar mendukung pengembangan SDM dengan membangun sistem pelatihan kerja dan sertifikasi profesi secara terpadu bagi pekerja Indonesia," kata Hanif.
Hanif mengatakan, keterlibatan dunia usaha dan industri dibutuhkan untuk melakukan percepatan peningkatan kompetensi kerja serta memenuhi permintaan kebutuhan pekerja yang terus meningkat di berbagai daerah.
Menurut Hanif, dukungan investasi SDM dari sektor swasta di Indonesia masih sangat rendah. Padahal, perusahaan-perusahaan tersebutlah yang pada akhirnya membutuhkan SDM kompeten.
Oleh karenanya, investasi SDM dari dalam dan luar negeri menjadi kunci bagi dunia usaha untuk mendapatkan SDM kompeten dan sesuai dengan perkembangan pasar kerja.
"Termasuk memastikan agar kualifikasi kompetensi dari peserta yang kita latih ini benar-benar sesuai dengan kebutuhan perusahaan, sesuai dengan pasar kerja," kata Hanif menjelaskan.
Kepada para investor asal Inggris tersebut, Menaker juga menjelaskan bahwa Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk mewujudkan iklim bisnis yang kondusif. Baik dari sisi regulasi, perizinan, insentif, dan sebagainya.
"Kita juga perkuat aspek pengawasannya agar implementasinya di lapangan benar-benar sesuai dengan yang kita harapkan," kata Hanif.
Sementara itu, Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Binapenta dan PKK) Kemnaker, Maruli A Hasoloan berharap, pertemuan antara Kemnaker dengan delegasi UK Business tersebut dapat meningkatkan investasi asing ke Indonesia, khususnya dari Inggris.
Beberapa upaya untuk meningkatkan investasi asing ke Indonesia pun disebutnya telah dilakukan. Seperti paket kebijakan ekonomi, maupun kebijakan untuk mempercepat dan mempermudah perizinan investasi
"Sehingga dengan ini, kita berharap daripada investasi Infggris yang datang ke Indonesia meningkat," kata Maruli.
Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018