"Dua lokasi terjadinya kebakaran itu adalah Kecamatan Mandau dan Pinggir, yang sudah berhasil dipadamkan oleh tim gabungan dari Maggala Agni, Badan Penanggulan Bencanan Daerah (BPBD), Damkar, TNI dan Masyarakat Peduli Api (MPA)," kata Kepala BPBD Bengkalis Jaafar Arief di Bengkalis, Kamis.
Ia menjelaskan, proses pemadaman yang memakan waktu cukup lama itu disebabkan oleh lokasi kebakaran yang sulit dijangkau melalui jalur darat menggunakan kendaraan roda empat. Kemudian cuaca yang panas dan angin yang kencang turut membuat petugas kesulitan memadamkan api.
Mantan Kadishub Bengkalis ini juga menjelaskan, lahan yang terbakar akibat karhutla diperkirakan seluas 30 hektare, 20 hetare di Kecamatan Mandau dan 10 hektare di Pinggir.
"Kalau secara rinci luas lahan terbakar belum bisa kita pastikan, diperkirakan sekitar 30 hektare dan lahan yang terbakar merupakan lahan kosong semak belukar," jelasnya lagi.
Kebakaran ini bisa teratasi juga berkat bantuan pemadaman dari udara menggunakan helikopter dari BPBD Provinsi Riau ditambah guyuran hujan yang membasahi lokasi yang terbakar.
"Walaupun api sudah padam, tetapi patroli oleh petugas tetap dilakukan setiap harinya dalam memantau titik api dan kita juga mengimbau masyarakat untuk tidak membakar lahan dalam membuka areal perkebunan karena dampaknya cukup besar apabila terbakar," papar Jaafar.
Ia mengatakan satu regu penambahan dari BPBD sudah kembali ke Bengkalis bersama peralatan yang digunakan untuk pemadaman api.
Pewarta: Abdul Razak dan Alfisnardo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018