Meski Brasil secara mengecewakan tersingkir dari turnamen tahun ini di Rusia, didepak Belgia di perempat final, CBF ingin mempertahankan sang pelatih yang dinilai beretos kerja baik dan cukup populer.
"CBF berinvestasi pada proyek jangka panjang yang menjamin komisi teknik selama enam setengah tahun ke depan untuk Selecao," kata Rogerio Caboclo, direktur eksekutif manajemen CBF, dalam pernyataannya.
"Kami yakin bahwa rencana yang hati-hati dan eksekusi akan membuat sepak bola Brasil mendapatkan hasil-hasil yang kami harapkan."
Tite mengambil alih posisi pelatih pada Juni 2016 saat Brasil tidak berada di posisi yang akan meloloskan mereka ke Piala Dunia Rusia, setelah star yang buruk pada kualifikasi di bawah pendahulunya Dunga.
Mantan pelatih Corinthians itu dengan cepat membalikkan situasi, memimpin timnya mencatatkan sembilan kemenangan beruntun yang membuat Brasil menjadi tim pertama yang lolos ke Rusia.
Meski tiba sebagai salah satu tim favorit, mereka terseok-sesok di fase grup, bermain imbang pada pertandingan pertama dan menang melalui penampilan tidak meyakinkan pada dua laga berikutnya.
Mereka menang 2-0 atas Meksiko pada 16 besar namun kemudian disingkirkan Belgia melalui kemenangan 2-1 pada salah satu pertandingan terbaik di turnamen itu.
Tite menghindari banyak reaksi buruk yang kerap menyambut tim-tim Brasil yang gagal tampil gemilang di putaran final Piala Dunia, dan sebagian besar penggemar ingin melihat dia meneruskan perannya.
Banyak stafnya -- termasuk mantan pemain Arsenal Edu -- akan bertahan mendampinginya, kata CBF.
"Sebagaimana yang dapat saya lihat, CBF memberi kami kondisi-kondisi untuk membangun kesatuan dan profesionalisme, dan itulah cara yang akan kami teruskan," kata Tite. "Ini merupakan tantangan besar dan kami senang untuk menghadapinya dengan fokus pada pertandingan-pertandingan dan turnamen mendatang."
H-RF
Baca juga: Pelatih Brazil puji permainan cantik Willian
Pewarta: Antara
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2018