Ketua DPD RI, Oesman Sapta Odang di Jakarta, Kamis, mengatakan dengan mengangkat tema "Merancang Visi Indonesia 2045", konferensi ini bertujuan memberikan ruang bagi generasi muda dalam merancang visi untuk 100 tahun Indonesia merdeka.
"Kami 100 persen mendukung acara ini, karena arahnya ke pendidikan untuk menyelamatkan masa depan bangsa. Tetapi tetap harus melibatkan daerah agar menyentuh seluruh Nusantara," ujarnya dalam audiensi dengan Chairman Indonesian Diaspora Network (IDN) Global Dino Patti Djalal di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Oesman secara khusus menginstruksikan empat orang perwakilan dari setiap provinsi untuk berpartisipasi dalam konferensi yang juga akan diikuti oleh pemuda diaspora Indonesia dari berbagai kota dunia, serta perwakilan dari berbagai ormas kepemudaan.
Ia berharap, CIDY yang diselenggarakan salah satunya oleh IDN Global dapat menghasilkan berbagai ide dan target yang bisa dicapai sebagai alat pendorong untuk membangun Indonesia pada masa depan.
Visi Indonesia 2045 diharapkan menjadi kelanjutan dari Konferensi Sumpah Pemuda 1928. Visi ini menjadi pertanyaan yang perlu dijawab karena pemuda masa kini akan mengisi posisi pemimpin-pemimpin di Indonesia dan berada pada usia produktif.
Visi ini dimaksudkan sebagai suatu proyek pembangunan bangsa (nation-building) yang kontributif terhadap perjalanan bangsa, dimana generasi 2045 harus dapat membaca perkembangan dunia dan menjadikan Indonesia sebagai pelopor pembangunan dunia.
"Pada era globalisasi ini tidak ada satu bangsa yang bisa unggul di segala bidang. Visi 2045 mudah-mudahan juga bisa memasukkan perspektif dari dunia yang sangat kompetitif, kita harus menemukan keunggulan Indonesia dan mulai berinvestasi dari sekarang," kata Chairman IDN Global Dino Patti Djalal.
Hasil konferensi diharapkan tidak hanya menjadi makalah akademik tetapi makalah "nation-building" yang bisa membantu memetakan arah jangka panjang perjalanan bangsa Indonesia untuk satu generasi ke depan.
Indonesia, menurut Dino, kini memasuki era "nation-building 4.0" yang merupakan kelanjutan dari "nation-building 1.0" yang bicara mengenai kemerdekaan, 2.0 mengenai pembangunan, dan 3.0 mengenai demokrasi.
"Sekarang giliran generasi 2045 yang harus memikirkan apa nyawa dari `nation-building 4.0`. Dan karena konferensi ini istilahnya adalah `Sumpah Pemuda abad 21` maka motornya tetap harus dari daerah," ujar dia.
Dokumen hasil CIDY nantinya akan disampaikan secara resmi kepada Presiden RI, Ketua MPR, Ketua DPR, seluruh kepala daerah, perguruan tinggi di Indonesia, serta seluruh komunitas diaspora Indonesia sebagai rumusan wujud aspirasi 100 Tahun RI.
Sejauh ini sejumlah daerah telah menunjukkan antusiasmenya untuk mengikuti CIDY, diantaranya Maluku, Sumatera Barat, Aceh, Bali, Kalimantan Utara, Manado, Bengkulu, dan Bangka Belitung.
Baca juga: Visi 2045 harus lebih komprehensif
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2018