• Beranda
  • Berita
  • Pemprov DKI perbaiki kualitas udara jelang Asian Games

Pemprov DKI perbaiki kualitas udara jelang Asian Games

26 Juli 2018 19:32 WIB
Pemprov DKI perbaiki kualitas udara jelang Asian Games
Dokumen foto kualitas udara di DKI Jakarta di kawasan Istana Olah Raga (Istora) Senayan berlatar belakang gedung tinggi di Jakarta, Selasa (17/7/2018). Berdasarkan alat pemantau Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) kota-kota besar di dunia, yang dipasang di kompleks kedutaan Besar Amerika Serikat (AS), tercatat Jakarta menempati posisi pertama dalam hal kualitas udara terburuk di dunia, mengungguli Beijing, Lahor, New Delhi dan Dhaka. (ANTARA /Muhammad Adimaja)

Kami juga telah membuat aplikasi e-uji emisi, sehingga masyarakat dapat mencari bengkel penyelenggaran uji emisi ..."

Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta berupaya keras memperbaiki kualitas udara Ibukota jelang Asian Games 2018, karena salah satu parameter keberhasilan penyelenggaraan pesta olah raga se-Asia itu terciptanya udara bersih.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Isnawa Adji, pada Kamis mengatakan bahwa salah satu strategi yang telah terbukti efektif adalah perluasan penerapan sistem ganjil-genap nomor kendaraan roda empat di sejumlah ruas jalan protokol.

"Berdasarkan pantauan Stasiun Pemantauan Kualitas Udara (SPKU) telah terjadi penurunan konsentrasi gas CO, NO dan THC selama penerapan perluasan sistem ganjil genap. Polutan jenis ini bersumber dari kendaraan bermotor," kata Isnawa.

Polutan udara di DKI Jakarta yang selama ini diwaspadai, antara lain gas karbon monooksida (CO), nitrogen monooksida (NO) dan senyawa total hidrokarbon (THC).

Dia memaparkan dari hasil monitoring kualitas udara di Stasiun DKI 1 Bundaran Hotel Indonesia (HI), terjadi penurunan konsentrasi CO senilai 26,92 persen dan konsentrasi THC turun 12,62 persen.

Sementara itu, di Stasiun DKI 2 Kelapa Gading terjadi penurunan konsentrasi CO senilai 10,19 persen, kosentrasi NO turun 12,33 persen, dan NO2 turun 1,48 persen. Adapun di Stasiun DKI 4 Lubang Buaya terjadi penurunan kosentrasi CO senilai 6,75 persen dan NO turun 22,97 persen.

“Secara umum sebenarnya semua parameter kualitas udara Jakarta masih di bawah baku mutu. Terlebih lagi dengan penerapan ganjil-genap ini, polutan-polutan yang bersumber dari kendaraan bermotor semakin berkurang,” kata Isnawa.

Strategi lain yang ditempuh Pemprov DKI Jakarta dalam memperbaiki kualitas udara jelang Asian Games adalah mengelar uji emisi secara masif sejak tahun lalu, yang dilakukan Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudin LH).

“Saat ini Sudin LH Jakarta Selatan sedang melaksanakan uji emisi gratis yang dimulai sejak Selasa di Halaman Taman Makam Kalibata, Rabu di depan Stasiun Universitas Pancasila, dan Kamis di depan One Belpark Mall Jalan RS Fatmawati”, lanjutnya. 

Selain Sudin LH Jakarta Selatan, Suku Dinas Lingkungan Hidup tiap wilayah kota administrasi juga menggelar uji emisi kendaraan gratis, dan ditargetan ada 1.000 hingga 2.000 kendaraan yang di uji emisi selama tiga hari pelaksanaan di tiap-tiap wilayah kota.

"Kami juga telah membuat aplikasi e-uji emisi, sehingga masyarakat dapat mencari bengkel penyelenggaran uji emisi, dan mendaftar online secara mandiri untuk uji emisi,” kata Isnawa.  

Saat ini, dikemukakannya, sudah ada 218 bengkel uji emisi yang bersertifikat dan bekerja sama dengan Dinas LH DKI Jakarta melalui aplikasi e-uji emisi.

Diharapkannya, seluruh kendaraan panitia penyelenggaraan Asian Games 2018, angkutan umum yang bertrayek di sekitar venue dan wisma atlet, serta Kendaraan Dinas Operasional Provinsi DKI Jakarta lulus uji emisi. 

Kegiatan industri di Jakarta, juga diimbaunya untuk melaksanakan strategi pengelolaan lingkungan dengan penerapan produksi bersih sebagai salah satu upaya pencegahan untuk mengurangi emisi.

"Sedapat mungkin mengurangi ataupun bahkan menghentikan unit produksi yang menghasilkan emisi tinggi jelang dan saat Asian Games 2018," demikian Isnawa.

Baca juga: Pemprov DKI Jakarta akan tambah debit air Kali Item

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2018