Raja Ampat (ANTARA News) - Michael Edwin Wakum merasa bangga bisa membawa api dalam Kirab Obor Asian Games 2018 sebagai perwakilan pemuda-pemudi Raja Ampat di Pulau Piaynemo, Raja Ampat, Papua Barat, Kamis.Semoga Kirab Obor Asian Games 2018 ini membuat Raja Ampat semakin terkenal di Indonesia dan dunia."
Pria berpangkat kopral dua TNI itu mendapatkan tugas berlari membawa api Asian Games 2018 dari tepi pantai menuju Puncak Piaynemo, yang berada sekira 340 meter di atas permukaan laut (dpl).
Untuk membawa api dari pantai ke puncak, dia menghabiskan waktu sekira tiga menit.
"Saya senang dan bangga. Saya terus menjaga semangat dari awal berlari hingga tugas saya selesai," ujar Michael.
Dia bercerita, dirinya tidak begitu saja ditunjuk untuk membawa api obor Asian Games 2018, karena harus melewati seleksi yang juga diikuti oleh personel lain dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).
Michael akhirnya bisa melewati seluruh tes dan dinyatakan lulus, antara lain lantaran fisiknya mumpuni dan mantan atlet batalion.
"Untuk membawa obor ini, saya mempersiapkan diri dengan latihan rutin. Saya yakinkan diri sanggup, dan akhirnya memang bisa," tutur personel Komando Rayon Militer (Koramil) 1704-03/Saonek tersebut.
Dia pun mengungkapkan harapan dengan singgahnya obor Asian Games 2018 di Raja Ampat akan membuat wilayahnya semakin terkenal ke seluruh dunia.
"Semoga Kirab Obor Asian Games 2018 ini membuat Raja Ampat semakin terkenal di Indonesia dan dunia," demikian Michael Edwin Wakum.
Obor Asian Games 2018 tiba di Kabupaten Raja Ampat pada Kamis (26/7) setelah diarak di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Di Raja Ampat, obor singgah di dua lokasi wisata terkenal, yaitu Pulau Piaynemo dan Pantai Waisai Torang Cinta di Waisai.
Pada Jumat (27/7) obor Asian Games 2018 akan dibawa menyeberang ke Kota Sorong untuk diarak berkeliling.
Baca juga: Api Asian Games berenang menyelam di Pulau Piaynemo
Baca juga: INASGOC berharap kirab tingkatkan pariwisata Raja Ampat
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2018