Hal tersebut disampaikan Menlu RI kepada Menlu Korea Selatan, Kang Kyung-Hwa, saat melakukan pertemuan bilateral di Kementerian Luar Negeri Korea Selatan, demikian disampaikan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Kedua Menlu sepakat tentang pentingnya memanfaatkan berbagai peluang dari Kemitraan Strategis Spesial yang disepakati oleh Presiden Joko Widodo dan Presiden Moon Jae-in pada November 2017 lalu.
"Di tengah tren proteksionisme ini, kedua negara perlu untuk terus melipatgandakan upaya bersama memanfaatkan berbagai peluang dagang dan mendorong sistem ekonomi yang terbuka," ujar Menlu Retno.
Terkait kerja sama di bidang perdagangan, Menlu RI menyambut baik peningkatan nilai perdagangan kedua negara, yakni dari 13,68 miliar dolar Amerika Serikat (AS) pada 2016 menjadi 16,31 miliar dolar AS pada 2017.
Sementara untuk kerja sama di bidang investasi, Menlu RI mendorong Korea Selatan untuk terus meningkatkan investasinya di Indonesia. Nilai investasi Korsel di Indonesia meningkat 100 persen, yakni dari 1,06 miliar dolar AS pada 2016 menjadi 2,02 miliar dolar AS pada 2017.
Selain membahas soal peningkatan kerja sama bilateral, kedua Menlu RI dan menlu Korsel juga bertukar pikiran tentang berbagai perkembangan strategis di kawasan dan dunia.
Salah satu isu yang menjadi perhatian khusus adalah perkembangan proses perdamaian di Semenanjung Korea.
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018