Hal ini terbukti dengan diluncurkannya G2 Plus, smartphone pertama Advan yang mengusung layar penuh atau fullview rasio 18:9 yang kini sedang tren di pasar smartphone. Meski begitu, Advan tetap membandrol perangkatnya dengan harga bersaing di kelasnya.
Saat ditanya apakah Advan tak takut merugi, Marketing Director Advan, Tjandra Lianto, menekankan bahwa Advan berkomitmen untuk membuat produk berkualitas. Lebih dari itu, Advan ingin mewujudkan mimpi masyarakat Indonesia untuk menikmati teknologi terkini dengan harga terjangkau.
"Sedikit untung, yang penting masyarakat Indonesia bangga menggunakan produk milik Indonesia, punya smartphone yang bisa bersaing dan enggak kalah sama yang lain," ujar Tjandra disela peluncuran G2 Plus di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Advan hadirkan G2 Plus, ponsel dengan baterai jumbo
Selain G2 Plus, sebelumnya Advan juga telah meluncurkan G2 pada Februari lalu. Dibandrol dengan harga Rp2,499 juta, G2 telah menghadirkan teknologi pengenal wajah. Tidak hanya itu, ponsel tersebut juga dibekali kamera depan 16MP yang mensasar para pecinta selfie.
Advan juga mengikuti tren kamera ganda pada smartphone yang sempat ramai diusung vendor pada tahun lalu. Advan meluncurkan A8 berkamera 13MP+5MP dengan harga Rp2,999 juta, yang bersaing dengan kompetitornya saat itu, Zenfone 4 Max Pro dan Xiaomi Mi A1.
Advan nampaknya akan terus berinovasi dan mengikuti tren teknologi yang berkembang saat ini. Tjandra mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat Advan bakal merilis smartphone dengan desain layar notch atau poni yang menjadi tren tahun ini.
"Kita sedang siapkan poni dan dual kamera," ujar Tjandra.
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2018