Berikut empat perubahan pada tubuh wanita usia 30-an seperti dilansir Medical Daily:
1. Massa tulang mulai berkurang
Penuaan menyebabkan penurunan alami massa tulang, yang menyebabkan seseorang berisiko tinggi mengalami osteoporosis, suatu kondisi di mana tulang menjadi rapuh dan mudah retak.
Karena faktor hormonal dan tulang yang lebih kecil, wanita umumnya lebih rentan mengalami osteoporosis dibandingkan pria.
Oleh karena itu, penting untuk kaum hawa mengkonsumsi cukup kalsium dan melakukan latihan penguatan tulang seperti angkat berat, bersepeda, Tai Chi, dan lainnya.
Sebuah laporan terbaru mengingatkan bahwa berjalan tidak cukup untuk menjaga tulang dan otot tetap sehat jika mengabaikan latihan fisik.
2. Berat badan rentan bertambah
Metabolisme menunjukkan tanda-tanda pelambatan pada akhir usia 20-an, dan makin nyata ketika Anda memasuki usia 30-an, menurut Brunilda Nazario, associate medical director di WebMD.
Gaya hidup memainkan peran dalam kenaikan berat badan, selain penurunan massa otot yang dapat menyebabkan proporsi lemak tubuh lebih tinggi.
Perilaku diam menetap, karena duduk untuk waktu lama di tempat kerja atau makan lebih sering, merupakan faktor risiko utamanya sehingga tubuh wanita cenderung menggemuk pada usia 30-an.
3. Periode menstruasi berubah
Kebanyakan perempuan tidak mengalami perubahan menstruasi sampai usia 40 tahun-an. Tetapi faktor-faktor tertentu - dari fluktuasi hormonal hingga perimenopause - dapat memicu periode menjadi tidak teratur atau bahkan rasa sakit.
Endometriosis umum terjadi pada kelompok usia ini.
Di sisi lain, beberapa wanita mungkin juga menemukan menstruasi mereka menjadi kurang menyakitkan setelah melahirkan.
"Ini biasanya karena serviks telah meluas dan memungkinkan darah mengalir dengan lebih sedikit untuk kebutuhan kontraksi uterus," kata Caleb Backe, seorang ahli kesehatan dan kebugaran di Maple Holistics.
4. Kulit rentan kering
Pergantian sel kulit melambat 28 hingga 35 hari, yang berarti sel-sel mati membutuhkan waktu lebih lama untuk berganti. Akibatnya, mempertahankan kelembaban di wajah Anda bisa menjadi tantangan.
"Dibutuhkan waktu lebih lama untuk lapisan atas kulit untuk mengelupas, memberikan kualitas yang lebih kusam dan kering. Selain itu, produksi faktor-faktor penghidrasi pada kulit seperti asam hyaluronic melambat," ujar ahli dermatologi Melissa Kanchanapoomi Levin, instruktur klinis di NYU Langone dan Mount Sinai.
Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018