Jakarta (ANTARA News) - Para relawan dari Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan Tim MSR (Mobile Social Rescue) Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) DI Yogyakarta mendistribusikan 200 tangki air bersih untuk membantu masyarakat di Kabupaten Gunungkidul yang menghadapi bencana kekeringan.Melalui Program Sedekah Air dan Wakaf Sumur, kami ingin mengajak seluruh masyarakat Indonesia ikut peduli..
"Beberapa titik mengalami darurat kekeringan sehingga segera dilakukan pendistribusian air bersih," kata Vice President of Humanity Network ACT Insan Nurohman di Jakarta, Jumat.
Melalui Program Sedekah Air sejak 25 Juli 2018, relawan telah memulai pendistribusian air bersih ke beberapa titik yang sebelumnya telah dilakukan pendataan tim ACT Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Beberapa Wilayah Gunungkidul yang kini tengah menghadapi bulan-bulan kering dan kesulitan air bersih meliputi kecamatan Rongkop, Tepus, Semin, Tanjungsari, Saptosari, Ponjong, Nglipar, Panggang, Semanu, Gedangsari dan Purwosari.
Menurut dia, saat musim kemarau warga terpaksa membeli air seharga Rp100 ribu hingga Rp125 ribu per tangki untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Bahkan ada beberapa yang rela menjual hewan ternak untuk membeli air agar kebutuhan tersebut terpenuhi.
Selain mendistribusikan air bersih, relawan MRI DIY dan ACT juga melakukan pengeboran sumur yang merupakan bagian dari Program Wakaf Sumur di Dusun Cikal, Ngawen yang pengerjaannya diperkirakan makan waktu 14 hari.
"Melalui Program Sedekah Air dan Wakaf Sumur, kami ingin mengajak seluruh masyarakat Indonesia ikut peduli kepada saudara kita yang terdampak kekeringan di seluruh Indonesia," katanya.
Sejumlah daerah saat ini telah mengalami kekeringan akibat musim kemarau seperti Gunungkidul dan Bantul di Yogyakarta, NTT, NTB, Jawa Barat dan lainnya.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksikan puncak musim kemarau akan terjadi pada Agustus-September 2018.
Baca juga: 32.607 KK di Gunung Kidul terdampak kekeringan
Baca juga: PUPR bangun embung raksasa di Semanu Gunung Kidul
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2018