• Beranda
  • Berita
  • Terjadi lagi, puluhan orang keracunan keong di Sukabumi

Terjadi lagi, puluhan orang keracunan keong di Sukabumi

27 Juli 2018 20:44 WIB
Terjadi lagi, puluhan orang keracunan keong di Sukabumi
Foto dokumen: korban keracunan keong (tutut). (ANTARA/Yulius Satria Wijaya)
Sukabumi (ANTARA News) - Puluhan warga di Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat dikabarkan mengalami keracunan usai mengkonsumsi masakan keong (tutut), meskin sekarang kondisi mereka sudah berangsur pulih.

"Kejadian ini informasi terjadi pada Senin (23/7), namun warga baru melapor pada Jumat (27/7), setelah banyaknya media yang memberitakan soal keracunan olahan tutut," kata Camat Sukabumi Yudi Mulyadi di Sukabumi, Jumat.

Menurut informasi yang diterima dari warga yang menjadi korban, setelah mengkonsumsi tutut pada Minggu (22/7), Seninnya, gejalanya seperti keracunan yakni mual-mual, muntah dan pusing serta buang air besar melanda warga.

Adapun jumlah warga yang diduga keracunan tutut tersebut sebanyak 22 orang, yakni?12 orang berasal dari Desa Sukamekar dan Desa Cisarua sebanyak 10 orang. Mereka tidak melapor kejadian tersebut hanya berobat ke mantri desa dan puskesmas.

Baca juga: 108 orang keracunan keong air tawar di Bogor

Hingga saat ini Muspika Sukaraja masih melakukan penyisiran terkait dugaan keracunan tersebut, khawatir ada warga yang belum tertangani dan kondisi kesehatannya masih lemah.

"Sayangnya mereka inisiatif berobat sendiri tanpa melaporkan kejadian ini baik pihak pemerintah desa maupun kecamatan. Baru melapor setelah melihat banyaknya kasus keracunan tutut di media massa," tambahnya.

Yudi mengatakan untuk jumlah pasti warga yang keracunan masih dalam pendataan. Maka dari itu pihaknya mengerahkan jajarannya untuk melakukan pendataan ke berbagai tempat.

Sebelumnya juga di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi sebanyak 52 orang warga dari dua desa yakni Citamiang dan Sukamanis keracunan tutut satu di antaranya meninggal dunia.

Baca juga: Keong penyebab keracunan di Bogor positif kandung bakteri

Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018