Jaksel menuju wilayah bebas BABS

27 Juli 2018 21:26 WIB
Jaksel menuju wilayah bebas BABS
Dokumentasi--toilet umum. (ANTARA)
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan menyampaikan bahwa pihaknya berkomitmen untuk menuju daerah bebas "Open Defecation Free" (ODF) atau Buang Air Besar Sembarang (BABS).
   
"Sosialisasi tentang pentingnya kesehatan dan kesadaran menggunakan MCK (mandi, cuci, kakus) konsisten selalu digarap teman-teman di suku dinas kesehatan, puskesmas di tingkat kecamatan, hingga kelurahan," kata Walikota Jakarta Selatan Marullah Matali saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
   
Ia menjelaskan bahwa Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan terus berupaya untuk memastikan seluruh warganya bebas ODF atau BABS. 
   
"Kami terus mensosialisasikan pentingnya menggunakan MCK dan meningkatkan kualitas sanitasi. Harapannya, akan bebas ODF seratus persen. Upaya terus diarahkan ke sana," tegas Marullah.
   
Dalam kesempatan itu, walikota Jakarta Selatan menyampaikan bahwa ODF bukan problem yang tidak begitu genting dihadapi masyarakat di wilayahnya. 
   
"Masalah ini, mudah-mudahan ga terlalu berat sekali. Wajar kalau masih tersisa satu atau dua wilayah (yang masih buang air sembarang). Namun, masih terkendali, dan akan segera diselesaikan oleh teman-teman di (Jakarta) Selatan," tambahnya.
   
Menurut Marullah, Jakarta Selatan cukup berbeda dengan tempat lain, karena masyarakatnya diyakini punya kesadaran tinggi dan pengetahuan cukup mengenai sanitasi.
   
"Saya tinggal di Jakarta Selatan, dan sering keliling. Memang faktual, di Jakarta Selatan, masyarakat-nya masih lebih terkendali. Kultur BAB sembarang itu bukan habit (kebiasaan) masyarakat di Jakarta Selatan," jelas Marullah. 
   
Walau demikian, Marullah terus mengingatkan warganya di tiap kesempatan.
   
"Jadi begini, saya pegang visinya Bapak Gubernur (Anies Baswedan). Itu saya pegang sekali. Masyarakat harus lebih maju, karena maju kotanya (maju warganya). Upaya itu dikerjakan di berbagai sisi, termasuk ODF," jelas walikota.
   
Ia mengaku butuh upaya yang konsisten untuk memastikan masyarakat telah memiliki kesadaran mengenai pentingnya sanitasi.
   
"Dalam tiap kesempatan saya selalu berbicara mengenai pentingnya kesehatan, kebersihan dan ketertiban ke masyarakat. Jika di tempat tertentu saya menemukan ada yang rawan (buruk kualitas sanitasi-nya), tentu akan ditangani segera," tukas Marullah.
   
Sebelumnya pada medio Maret 2018, dua kelurahan di Jakarta Selatan, Kelurahan Selong dan Kelurahan Melawai membuat deklarasi Bebas Buang Air Besar Sembarang (BABS) atau ODF melalui program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
   
Sesuai dengan laman resmi Pemerintah Administrasi Kota Jakarta Selatan, STBM telah diterapkan sejak Oktober 2017. Adanya STBM meliputi lima pilar, diantaranya berhenti BAB sembarangan, cuci tangan pakai sabun, memperhatikan kualitas air minum dan makanan rumah tangan mengelola sampah dan limbah cair.
   
Tidak hanya Jakarta Selatan, tiga  dari 56 kelurahan di Jakarta Barat juga telah membuat deklarasi bebas BAB sembarang. Sementara itu, untuk wilayah DKI Jakarta ada sekitar 12 kelurahan yang mendeklarasikan ODF.

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018