Efek penggunaan kipas angin saat tidur

28 Juli 2018 09:18 WIB
Efek penggunaan kipas angin saat tidur
Hasil penelitian yang dipublikasikan di jurnal PLOS ONE pada 26 Juni 2014 menunjukkan hubungan antara kurang tidur dengan fungsi otak yang lebih buruk pada orang berusia 50 sampai 64 tahun. (marissavo.deviantart.com)
Jakarta (ANTARA News) - Kipas angin bisa sangat membantu mengurangi ketidaknyamanan pada malam-malam yang panas, namun penggunaan perangkat itu juga bisa menjadi penyebab gangguan kalau kotor atau letaknya terlalu dekat dengan badan. 

Udara sejuk, baik itu dari jendela terbuka atau kipas angin listrik, dapat membantu orang bernapas lebih baik kecuali udara sangat kering, kata Dr. Michael Benninger dari Head and Neck Institute di Cleveland Clinic, Ohio. Kipas angin juga menghasilkan suara dengan frekuensi yang bisa membantu orang tertidur.
 
Tetapi kalau sering terbangun dalam kondisi nyeri otot, sebaiknya jangan meletakkan kipas angin terlalu dekat dengan badan saat tidur. Menurut Sleep Advisor, kekakuan dan sakit otot ini bisa terjadi karena konsentrasi udara dingin pada bagian tertentu tubuh yang membuat otot tegang dan kram.

"Masalah ini umum bagi orang yang tidur dengan kipas di dekat wajah dan leher mereka. Kalau bangun dengan leher kaku pada pagi hari, itu mungkin karena angin yang terus-menerus" menurut siaran laman Sleep Advisor. 

Selain bagian dalam tubuh, udara juga bisa mempengaruhi bagian luar tubuh, salah satunya kulit. Orang yang kulitnya cenderung kering bisa semakin kering karena semburan udara yang terus menerus. Bagi mereka yang memiliki kulit sensitif, menggunakan pelembab atau lotion dapat membantu.

Kipas bisa sangat berdebu dan bertungau. Jika kipas jarang dibersihkan, ada dampak buruk bagi kesehatan terutama pada mereka yang punya alergi. Saat digunakan sepanjang malam, kipas dapat membuang dan mengedarkan partikel berbahaya di sekitar ruangan.

American Academy of Allergy, Asthma, and Immunology (AAAAI) menyatakan tungau debu adalah pemicu alergi yang paling umum. Ahli kesehatan merekomendasikan individu yang rentan alergi secara teratur membersihkan kipas, karpet, dan tempat tidur untuk menghindari paparan alergen di dalam ruangan.

Secara keseluruhan, kipas aman digunakan ketika tidur dalam banyak kasus. Orang yang bangun dengan kulit kering, reaksi alergi atau nyeri otot perlu mencari alternatif atau mengubah cara menggunakan kipas dan secara rutin membersihkannya. 

Untuk mengatasi panas pada malam hari, mengenakan pakaian yang lebih tipis, menjaga tubuh tetap terhidrasi misalnya dengan menaruh air minum di samping tempat tidur, atau mandi sebelum tidur bisa menjadi alternatif menurut siaran laman informasi kesehatan Medical Daily.

 

Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018