Dalam sambutannya, Syukur mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mendongkrak serta mempromosikan bahan pangan Indonesia yang sangat kaya dan beragam. Apalagi keanekaragaman pangan yang dimiliki Indonesia memiliki peran sangat penting jika dilihat dari sisi produksi, konsumsi serta pengembangan bisnis.
"Dari sisi konsumsi, keanekaragaman pangan dapat memperbaiki kualitas konsumsi pangan. Sementara dari sisi pengembangan bisnis diharapkan dapat memberikan insentif pada mata rantai bisnis pangan yang lebih beragam." Ujar Syukur.
Syukur juga menyebutkan bahwa pemerintah terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan dan mewujudkan kedaulatan pangan dengan berbagai program selama tiga tahun terakhir yang terus berjalan hingga saat ini.
Gelar Pangan Nusantara 2018 ini berlangsung selama tiga hari sejak 27 hingga 29 Juli 2018. Terdapat 134 stand dari instansi pemerintah khususnya Kementan serta non pemerintah yang turut meramaikan kegiatan ini.
Unit kerja Kementan yang terlibat diantaranya Badan Ketahanan Pangan, Ditjen Tanaman Pangan, dan Badan Litbang Pertanian.
Terdapat puluhan sumber daya genetik (SDG) potensial untuk pangan dan industri pertanian serta inovasi teknologi Badan Litbang Pertanian yang dipamerkan dalam acara ini termasuk varietas unggul baru padi, kedelai, jeruk, kacang-kacangan, umbi dan lain-lain.
Baca juga: Kementan tanam padi VUB Inpari 40 di Kabupaten Konawe Selatan
Mita, salah satu pengunjung sangat mengapresiasi Gelar Pangan Nasional 2018, karena melalui kegiatan ini masyarakat mengetahui kekayaan SDG yang dimiliki Indonesia.
"Kita memiliki banyak sekali sumber daya genetik lokal yang belum diketahui banyak orang. Di sini lah ajang kita memberitahu kepada masyarakat tentang kekayaan dan keanekaragaman SDG Pertanian kita,” kata Mita.
Selain pameran bahan pangan, kegiatan ini juga memamerkan pojok icip-icip, bazar toko tani indonesia serta wisata edukasi.
Baca juga: TTP Geragai Jambi menuju pusat bisnis, edukasi, dan riset
Pewarta: Suryanto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018