Agar tak tersesat di Masjidil Haram

28 Juli 2018 15:48 WIB
Agar tak tersesat di Masjidil Haram
Sejumlah jamaah berwudhu di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, Sabtu (28/7/2018). (ANTARA/Anom Prihantoro)
Mekkah (ANTARA News) - Banyaknya pintu keluar masuk Masjidil Haram, Mekkah, kerap membuat jamaah calon haji tersesat sehingga perlu mengetahui pintu-pintu utama sehingga tidak tersasar, kata Kepala Sektor Khusus Mekkah Slamet Budiono.

Slamet di Mekkah, Sabtu, mengatakan saat ini jamaah calon haji Indonesia gelombang pertama pada hari ketiga berada di Mekkah dan masih terdapat sejumlah calon haji yang tersesat.

"Bagi yang baru masuk Masjidil Haram, ingat-ingatlah di mana pintu masuknya yang ada nomor dan nama pintu masjid," kata dia.

Adapun empat pintu utama itu di antaranya King Fahd Gate, King Abdul Aziz Gate, Fateh Gate dan King Abdullah. Sementara itu terdapat pintu yang relatif lebih kecil dari pintu utama.

Agar memudahkan jamaah, Slamet berharap JCH untuk dapat selalu mengingat letak dari pintu-pintu utama itu sehingga menghindarkan diri dari tersesat.

Berupayalah, kata dia, untuk masuk dan keluar dari pintu yang sama. Kendati begitu, ada kendala ketika terjadi sistem buka tutup. Saat masuk bisa dari pintu tertentu tapi ketika keluar pintu terkait bisa ditutup karena padat.

Untuk mengatasi hal itu, jamaah bisa mencari petugas-petugas haji Indonesia yang mengenakan seragam saat tersesat agar bisa diantar menuju pemondokan.

Baca juga: Jamaah haji Indonesia dapat menu makan khas Tanah Air

Baca juga: Kondisi calhaj Kalsel di Madinah baik


Potensi calhaj tersesat, kata dia, tidak bisa dihindari seiring semakin banyaknya jamaah lintas negara yang datang ke Masjidil Haram.

Tersesat, lanjut dia, merupakan hal yang wajar terjadi karena kawasan Kabah itu kerap menjadi asing bagi pengunjung Masjidil Haram karena merupakan wilayah yang baru dikunjungi.

Dia juga berharap agar ketua rombongan dan ketua regu JCH untuk selalu menentukan titik kumpul jika sudah selesai menunaikan rangakaian ibadah di Masjidil Haram, baik itu yang terkait dengan haji atau amalan lain.

"Tentukan di mana ketemuan kalau sudah selesai. Yang paling gampang biasanya di bawah tanda lampu hijau, tanda dimulai dan diakhirinya tawaf," kata dia.

Slamet mengatakan jumlah laporan jamaah tersesat ada ratusan seiring masuknya pesan ke WhatsApp di +966-50-350-0017 atau panggilan langsung di +966-9200-13210.

Baca juga: PPIH: Bus haji terbakar bukan dari Indonesia

Baca juga: Laporan dari Mekkah - Belasan ambulans disiapkan antisipasi keadaan darurat

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018