Disdik Sumut apresiasi Siswa Mengenal Nusantara

29 Juli 2018 02:51 WIB
Disdik Sumut apresiasi Siswa Mengenal Nusantara
Arsip: Menteri BUMN Sapa Siswa SMN Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M. Soemarno (kiri) didampingi Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Maryono (tengah) memberikan cenderamata kepada perwakilan siswa Gorontalo peserta Program Siswa Mengenal Nusantara (SMN) saat pertemuan di Jakarta, Senin (31/7/2017). Dalam program SMN 2017 Bank BTN mengkoordinir siswa di Gorontalo untuk diberangkatkan ke Pontianak dan selanjutnya dibawa ke Jakarta untuk mengenal sejarah masyarakat dan bisnis BUMN, sehingga diharapkan mereka dapat mengenali BUMN, tumbuh rasa toleransi, serta dapat menginspirasi kepada para siswa lainnya. (ANTARA/Audy Alwi)
Medan (ANTARA News) - Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mengapresiasi keterlibatan sejumlah perusahaan Badan Usaha Milik Negara atau BUMN dalam kegiatan Siswa Mengenal Nusantara 2018.

"Pengenalan Nusantara dengan program Siswa Mengenal Nusantara yang dijalankan BUMN harus dijadikan momentum bagi penerus bangsa untuk semakin mengenal Nusantara," ujar Kepala Dinas Pendidikan Sumut Arsyad Lubis di Medan, Sabtu.

Dia mengatakan itu saat membuka acara Seleksi Penukaran Siswa Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa untuk berangkat ke Papua dalam program Siswa Mengenal Nusantara yang dilakukan BUMN terkait Program BUMN Hadir untuk Negeri.

Tahun 2018, Hutama Karya menjadi koordinator BUMN lainnya (Kawasan Industri Medan, Nidya Karya, Djakarta Lloyd , Pelayaran Nasional Indonesia dan Pos Indonesia) sebagai penyelenggara program BUMN Hadir untuk Negeri 2018.

Arsyad menyebutkan, program Siswa Mengenal Nusantara sangat baik karena siswa akan saling bertukar pikiran dan mengenal budaya masing-masing daerah.

Dengan mengenal Nusantara lebih mendalam, katamya, maka diharapkan siswa yang menjadi penerus bangsa akan mencintai bangsa.

"Generasi penerus harus menjadi lebih baik. Presiden Soekarno pernah berbicara dimana ada kekhawatiran bangsa kita jadi kuli di negara lain sehingga hal itu harus dihindari," katanya.

Tidak menjadi "kuli" di negara lain bisa dilakukan siswa penerus bangsa belajar dengan baik dan tekun.

"Duta siswa Sumut yang.lolos ke Papua bisa menjaga nama baik Sumut dan sekaligus mempromosikan Sumut," katanya..

Sumut dengan keberagamannya, seperti memiliki 8 etnis/suku dengan bahasa, budaya dan adat istiadat yang berbeda nyatanya masyarakatnya tetap rukun dan damai.

"Kerukunan dan kedamaian di Sumut diharapkan bisa jadi contoh di provinsi lain," katanya.

Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018