"Kita sudah petakan lokasi dan siapkan pelayanan kesehatan," kata Kapenrem 162/Wira Bhakti Mayor Inf Dahlan yang dihubungi di Mataram, Minggu.
Posko kesehatan yang disiapkan oleh TNI, ada di tiga lokasi, yakni di depan Puskesmas Sembalun, tepatnya di lapangan terbuka samping Kantor Camat Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, berdekatan dengan posko penanganan sementara.
Baca juga: Kerugian gempa NTB masih didata
Kemudian di lapangan terbuka depan Puskesmas Belanting, Kabupaten Lombok Timur, dan di depan Kantor Desa Obel-obel, ?Kabupaten Lombok Timur.
"Jadi tim kesehatan denkesyah (detasemen kesehatan wilayah) sudah di lokasi, tapi mereka masih bergabung dengan tim posko penanganan sementara. Untuk kelengkapan tendanya masih dalam perjalanan dari Mataram," ujarnya.
Begitu juga dengan dapur umum, TNI telah menyiapkan lokasinya di dekat posko penanganan sementara yang telah berdiri di depan Kantor Camat Sembalun, Kantor Desa Belanting, dan Kantor Desa Obel-obel.
Baca juga: Masyarakat diimbau tak tempati bangunan terdampak gempa
"Untuk membantu proses evakuasi, kita juga sudah menyiapkan kendaraan dinas. Sebagiannya masih dalam perjalanan dari Mataram," ucapnya.
Berdasarkan informasi sementara di lapangan, sejumlah korban bencana telah di evakuasi dan mendapat penanganan kesehatan. Namun bagi korban yang mengalami luka berat langsung di evakuasi ke RSUD Selong, Kabupaten Lombok Timur.
Dari hasil pendataan sementara hingga pukul 13.00 Wita, TNI mencatat ada 11 orang meninggal dunia. 9 orang diantaranya di Kabupaten Lombok Timur, dua lainnya di Kabupaten Lombok Utara.
Baca juga: Bantuan tahap satu gempa NTB sudah didistribusikan
Sedangkan untuk yang mengalami luka-luka, baik yang luka ringan hingga berat mencapai ratusan jiwa. Ada yang langsung mendapat penanganan di posko kesehatan dan ada pula yang harus dilarikan ke RSUD Selong, Kabupaten Lombok Timur.
Untuk kerusakan material bangunan, tercatat ada puluhan rumah dan sarana umum seperti puskesmas, sekolah, kantor pemerintahan maupun masjid dan mushola, mengalami rusak ringan hingga berat.
Sampai pada pukul 13.00 Wita, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menganalisis telah terjadi sebanyak 104 kali gempa susulan pascagempa bumi berkekuatan 6,4 SR yang mengguncang NTB, Minggu pagi, pukul 06.47 Wita.
Baca juga: Korban meninggal gempa NTB 14 orang, lebih 160 lainnya luka-luka
Pewarta: Dhimas Budi Pratama
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018