Presiden tinjau penanganan gempa Lombok

30 Juli 2018 08:54 WIB
Presiden tinjau penanganan gempa Lombok
Warga berjalan di depan rumah yang roboh akibat gempa di Desa Sajang, Kecamatan Sembalun, Selong, Lombok Timur, NTB, Minggu (29/7/2018). Data sementara BPBD Provinsi Nusa Tenggara Barat mencatat, gempa bumi berkekuatan 6,4 skala richter (SR) mengakibatkan delapan orang meninggal dunia, 10 orang luka berat, 10 orang luka ringan, dan puluhan rumah rusak di Kabupaten Lombok Timur. (ANTARA FOTO/AHMAD SUBAIDI)
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana Jokowi melakukan kunjungan ke Kabupaten Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat yang terkena dampak gempa bumi berkekuatan 6,4 SR.

Rombongan kepresidenan berangkat ke kabupaten tersebut menumpang helikopter Super Puma TNI AU yang lepas landas dari Bandara Sultan Muhammad Kaharuddin, Kabupaten Sumbawa pada Senin pukul 07.00 Wita.

Presiden dan Ibu Negara didampingi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Majdi tiba di helipad Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Nusa Tenggara Barat, Kabupaten Lombok Timur pada pukul 07.30 Wita.

Sebelum memasuki kendaraan, Presiden mendengarkan laporan dari Kepala BNPB Willem Rampangilei tentang penanganan darurat dampak gempa. Setelah itu, Kepala Negara bersama rombongan menuju lokasi pengungsian di Lapangan Madayin, Desa Madayin, Kecamatan Sambelia.

Baca juga: KPAI minta dibuat sekolah darurat pascagempa NTB

Dalam peninjauan itu, Presiden ingin memastikan penanganan dampak gempa dapat diselesaikan dengan cepat dan baik, seperti adanya bantuan pelayanan kesehatan, ketersediaan logistik dan kebutuhan dasar bagi pengungsi, serta tersedianya layanan pendidikan darurat.

"Presiden akan bertemu dengan warga yang terkena dampak bencana dan juga menyerahkan bantuan," demikian keterangan dari Deputi Protokol, Pers dan Media Bey Machmudin pada Senin pagi.

Dari Kabupaten Lombok Timur, Presiden melanjutkan perjalanan menuju Kabupaten Dompu dengan menggunakan Helikopter Super Puma TNI AU.

Presiden dijadwalkan meresmikan Bendungan Tanju di Desa Tanju, Kecamatan Manggelewa.

Kemudian pada Senin siang, Presiden akan kembali ke Kabupaten Sumbawa guna menyerahkan sertifikat tanah untuk rakyat dan berkunjung ke Universitas Teknologi Sumbawa (UTS).

Baca juga: Pendaki di Rinjani lebih 800 orang saat gempa terjadi

Rombongan kepresidenan akan kembali ke Jakarta, mengakhiri kunjungan kerja di Provinsi NTB, menumpang Pesawat Kepresidenan RJ-85 melalui Bandara Sultan Muhammad Kaharuddin, Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada Senin malam.

Pada Minggu pagi (29/7) telah terjadi bencana gempa bumi berkekuatan 6,4 SR yang mengguncang wilayah Lombok, Bali dan Sumbawa.

Laporan BPBD NTB mencatat korban tewas akibat bencana itu sebanyak 16 orang hingga pada Minggu malam. Sedangkan korban luka-luka mencapai puluhan orang yang dirawat di sejumlah Puskesmas seperti Puskesmas Belanting, Puskesmas Sambelia dan di Kecamatan Sembalun, serta Lapangan Obel-Obel.

Baca juga: 459 kali gempa di NTB sepanjang Januari-Juni 2018

Baca juga: Presiden yakin Pesantren Dea Malela pesantren unggulan

 

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018