Koloni terbesar penguin raja susut 90 persen

31 Juli 2018 17:02 WIB
Koloni terbesar penguin raja susut 90 persen
Foto penguin raja beratribusi Creative Commons dari David Stanley. (Flickr/David Stanley)

Paris (ANTARA News) - Koloni terbesar penguin raja di dunia telah menyusut hampir 90 persen dalam tiga dekade menurut para peneliti pada Senin (30/7).

Terakhir kali para ilmuwan menginjakkan kaki di Ile aux Cochons di Prancis – sekitar setengah perjalanan antara ujung Afrika dan Antarktika – pulau tersebut dikerubungi dua juta penguin jenis itu, yang tingginya sekitar satu meter.

Namun, beberapa citra dan foto satelit yang baru-baru ini diambil dari helikopter menunjukkan populasinya anjlok, dengan sisa hanya sekitar 200.000 penguin menurut studi yang hasilnya diterbitkan di Antarctic Science. 

Penguin raja lebih suka untuk tinggal di rumah. Walaupun penguin dewasa akan pergi ke laut selama beberapa hari pada masa berburu makanan, spesies tersebut tidak bermigrasi.

Bagaimana koloni penguin di Ile aux Cochon bisa berkurang drastis masih menjadi misteri.

"Sangat tidak diduga, dan sangat signifikan karena koloni ini merepresentasikan hampir sepertiga penguin raja di dunia," kata penulis utama studi Henri Weimerskirch, ahli ekologi Pusat Studi Biologi di Chize, Prancis, yang pertama kali meneliti koloni itu pada 1982.

Perubahan iklim mungkin berperan dalam penyusutan populasi penguin raja.

Tahun 1997, El Nino kuat membuat Samudra India bagian selatan menghangat, mengurangi ikan-ikan dan cumi-cumi yang menjadi makanan andalan penguin raja sebelum mereka berburu.

"Ini mengakibatkan populasi menurun dan keberhasilan pembiakan yang rendah "untuk semua koloni penguin raja" di kawasan, kata Weimerskirch.

Weimerskirch dan koleganya menunjukkan dalam studi awal mereka bahwa perubahan iklim, dalam lintasan terkini, kemungkinan akan membuat Iles Crozet -- kepulauan yang mencakup Ile aux Cochon -- tidak layak untuk penguin raja pada pertengahan abad.

Migrasi bukan sebuah pilihan karena tidak ada pulau lain yang cocok. Faktor lain bisa berkontribusi bagi penyusutan koloni di Ile aux Cochon, termasuk terlalu padat.

"Populasi yang lebih besar, kompetisi yang lebih sengit antar-individu," demikian pernyataan National Centre for Scientific Research di Prancis, yang mendanai studi itu.

"Pembalikan dari kurangnya makanan makin memperparah dan bisa memicu penurunan cepat dan drastis populasi yang belum pernah terjadi sebelumnya."

Kemungkinan lainnya adalah kolera unggas, yang mempengaruhi burung laut dekat Marion dan Kepulauan Amsterdam, termasuk penguin raja.

Namun sampai Weimerskirch dan para peneliti kembali ke Ile aux Cochons -- kemungkinan awal 2019 -- mereka belum tahu pasti penyebab penyusutan populasi penguin itu.

Baca juga: Pinguin Edinburgh dilantik jadi brigadir

 

Penerjemah: Ida Nurcahyani
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018