Asian Games 2018 akan diikuti 45 negara dan delegasi masing-masing negara akan dipimpin pejabat tinggi masing-masing. Selama berada di Indonesia, keamanan dan keselamatan mereka menjadi prioritas utama yang dipastikan selalu terjaga.
Untuk mewujudkan tekad dan kesiapan TNI menjamin keamanan dan keselamatan para tamu negara dan duta olahraga dari puluhan negara Asia itu, TNI menggelar latihan penanggulangan aksi teror gabungan di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu.
Tiga pasukan khusus TNI yang berasal dari TNI AL, TNI AD, dan TNI AU, secara terpadu dan terukur melaksanakan skenario latihan penanggulangan teror, yang berpuncak pada pembebasan sandera.
“Kami siap mengamankan Asian Games 2018. Latihan ini tidak hanya dilaksanakan di Jakarta namun juga di Palembang namun kami tidak memaparkannya kepada publik,” kata Komandan Komando Pasukan Khusus TNI AD, Mayor Jenderal TNI Eko Margiono.
Dia menjadi pejabat tertinggi militer Indonesia yang hadir pada latihan penanggulangan teror Komando Pasukan Operasi Khusus Gabungan TNI. Dia menjelaskan penekanan kewaspadaan yang dilaksanakan mereka, di antaranya pada arena-arena pertandingan, wisma-wisma atlet dan hotel-hotel di mana para atlet dan delegasi masing-masing negara ditempatkan, serta jalur menuju ke sana.
Dalam skenario latihan itu, diterjunkan sekitar 560 personel gabungan. Mereka berasal dari Detasemen Jala Mangkara TNI AL, Satuan B-90 Antiteror Komando Pasukan Khas TNI AU, dan Satuan Penanggulangan Teror Komando Pasukan Khusus TNI AD.
Berbagai kendaraan tempur taktis, wahana udara, persenjataan perorangan dan kelompok, alat dan jaringan komunikasi, amunisi, hingga kehadiran anjing pelacak-anti huru-hara diterjunkan untuk menguji kesiapsiagaan mereka dalam penanggulangan terorisme.
"Pola pengamanan serupa juga akan kami terapkan pada Pertemuan Tahunan Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional di Bali nanti," kata dia.
Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018