• Beranda
  • Berita
  • Seminar Indonesia-Jepang jajaki hubungan masa depan

Seminar Indonesia-Jepang jajaki hubungan masa depan

2 Agustus 2018 14:07 WIB
Seminar Indonesia-Jepang jajaki hubungan masa depan
Direktur Utama Perum LKBN Antara Meidyatama Suryodiningrat (paling kiri) bersama Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid (tiga dari kanan), Dubes Jepang untuk Indonesia Kitchi Ono (kedua dari kanan) dan Direktur Sejarah pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Triana Wulandari (paling kanan) dalam acara pembukaan Pameran dan Seminar Kesejarahan Indonesia dan Jepang di Gedung Perpustakaan Nasional Jakarta, Kamis (2/8/2018). (ANTARA/Martha Herlinawati)

Perjalanan sejarah Indonesia dan Jepang adalah warisan perjuangan para tokoh bangsa yang harus dirawat dan dijaga..

Jakarta (ANTARA News) - Seminar kesejarahan tentang hubungan Indonesia dan Jepang dalam rangka memperingati 110 tahun Kebangkitan Nasional dan 60 tahun hubungan kedua negara diharapkan dapat menjajaki potensi kerja sama budaya yang lebih kuat di masa mendatang.

"Hubungan antara Indonesia dan Jepang ditandai dengan masuknya Jepang ke Indonesia pada tahun 1942 hingga 1945, dan pada tahun 1958 ketika kedua negara membangun hubungan diplomatik. Namun sesungguhnya hubungan Indonesia dan Jepang telah terjalin jauh sebelum masa itu," kata Direktur Sejarah pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Triana Wulandari saat memberi sambutan pada pembukaan Pameran dan Seminar Kesejarahan Indonesia dan Jepang di Jakarta, Kamis.

Dia mengatakan kemenangan Jepang atas Rusia pada tahun 1905 telah menginspirasi para tokoh pergerakan nasional Indonesia untuk bangkit melawan kolonialisme Belanda pada masa itu dan menuntut hak untuk merdeka dan mandiri.

Menurut Triana, hubungan diplomatik Indonesia dan Jepang yang dibangun pada tahun 1958 mempererat ikatan dan menguatkan pengertian antara kedua negara.

"Perjalanan sejarah Indonesia dan Jepang adalah warisan perjuangan para tokoh bangsa yang harus dirawat dan dijaga," kata Triana.

Dia berharap seminar kesejarahan tersebut dapat membangkitkan ingatan kolektif mengenai hubungan Indonesia dan Jepang dari masa ke masa guna menguatkan karakter bangsa dan menguatkan kerja sama budaya antara kedua negara.

Selain seminar dengan tema "Hubungan Indonesia-Jepang Dalam Lintasan Sejarah", peringatan 110 tahun Kebangkitan Nasional juga diperingati dengan pameran foto, sketsa dan poster yang dibuat pada masa pendudukan Jepang di Indonesia.

Sebuah buku yang merefleksikan sejarah hubungan Indonesia dan Jepang dari masa ke masa berjudul "Jagung Berbunga di antara Bedil dan Sakura" juga diluncurkan pada kesempatan tersebut.

Buku tersebut diterbitkan atas kerja sama Perpustakaan Nasional RI, Arsip Nasional RI, dan Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara yang menyediakan berbagai bahan penting dan bersejarah dalam publikasi tersebut.

Sementara itu, Direktur Utama Perum LKBN Antara, Meidyatama Suryodiningrat menyatakan bahwa hubungan antara Indonesia dan Jepang telah terjalin jauh lebih lama dari pada hubungan diplomatik yang dibangun pada tahun 1958.

"Hubungan kedua negara juga meliputi aspek humaniora dan itu telah berlangsung lebih dari 60 tahun yang lalu," katanya.

Meidyatama menyatakan kebanggaannya karena Galeri Foto Jurnalistik Antara dan Antara Foto turut terlibat dalam kegiatan seminar dan pameran kesejarahan tersebut dengan menyediakan gambar-gambar yang estetik sekaligus bernilai sejarah tinggi.

Baca juga: LKBN Antara-Kedubes Jepang jajaki pameran 60 tahun RI-Jepang
Baca juga: Dubes Jepang kagumi arsip foto LKBN Antara

 

Pewarta: Libertina W. Ambari
Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2018