"Hari ini Kak Seto dan Kak Heni sudah berada di lokasi pengungsian bergabung dengan tim Layanan Dukungan Psikososial untuk memberikan pendampingan kepada para korban gempa," kata Direktur Perlindungan Korban Bencana Alam Kementerian Sosial, Margowiyono yang dihubungi dari Jakarta, Kamis.
Dalam pelayanan dukungan psikososial tersebut, Tim LDP Kemensos juga berkoordinasi dengan sejumlah relawan lainnya seperti Tim DMC Dompet Dhuafa, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) NTB dan tim LDP Kepolisian serta lainnya.
Menurut dia, Tim LDP Kemensos sudah hadir memberikan dukungan psikososial kepada para korban gempa sejak awal setelah gempa berkekuatan 6,4 SR mengguncang wilayah Lombok, Sumbawa dan Bali pada Minggu (29/7) pagi.
Korban gempa setidaknya akan mengalami trauma bisa saja karena kehilangan anggota keluarga, kehilangan harta benda maupun karena dampak guncangan gempa itu sendiri.
Dukungan psikososial terutama kepada anak-anak yang paling rentan mangalami guncangan jiwa akibat bencana diberikan dalam berbagai bentuk seperti mendongeng, bermain, bernyanyi dan lainnya.
Saat ini selain melakukan pendampingan psikososial, tim juga melakukan penilaian untuk pemenuhan kebutuhan para korban pada tahap selanjutnya.
Pascagempa, pemerintah langsung mendistribusikan bantuan tanggap darurat berupa logistik dan kebutuhan hidup lainnya serta tenda sebagai tempat tinggal sementara karena rumah mereka rusak.
Terdata 17 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya luka-luka serta ribuan rumah dan fasilitas lainnya rusak akibat bencana tersebut.
Baca juga: Ketegaran korban gempa hadapi dinginnya malam
Baca juga: Anak korban gempa Lombok ingin segera sekolah
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2018