• Beranda
  • Berita
  • Swasta berminat bangun kereta api batubara di Sumsel Rp46 triliun

Swasta berminat bangun kereta api batubara di Sumsel Rp46 triliun

2 Agustus 2018 14:51 WIB
Swasta berminat bangun kereta api batubara di Sumsel Rp46 triliun
Ilustrasi rangkaian kereta api pengangkut batubara rangkaian panjang atau babaranjang. (flick.com)

Kami serius dengan megaproyek ini. Saat ini, kami sedang mengajukan izin trase pembangunan jalur kereta api ke Pemerintah Provinsi Sumsel. Jika ini disetujui, maka akan langsung dilanjutkan dengan pembebasan lahan

Palembang (ANTARA News) - Perusahaan swasta PT Servo Marga Sejahtera, yang bergerak di bidang pertambangan dan ekspor batubara, berminat membangun sendiri jalur kereta api pengangkut batubara rute Lahat-Ogan Ilir, Sumatera Selatan, sejauh 148,8 kilometer dengan perkiraan investasi senilai Rp46 triliun.

Direktur PT Servo Marga Sejahtera (SMS) Muhammad Zulfan di Palembang, Kamis, mengatakan, tingginya potensi hasil bumi batubara di Sumatera Selatan menjadi alasan perusahaan mengambil keputusan membangun jalur kereta api tersebut.

Selain itu, pembangunan jalur kereta api batubara juga bakal menekan lalu lalang truk pengangkut batubara di jalan umum.

"Kami serius dengan megaproyek ini. Saat ini, kami sedang mengajukan izin trase pembangunan jalur kereta api ke Pemerintah Provinsi Sumsel. Jika ini disetujui, maka akan langsung dilanjutkan dengan pembebasan lahan," katanya.

Zulfan mengatakan perusahaan akan membangun empat lajur kereta api sekaligus di atas lahan seluas 10.786 hektare, berikut stasiunnya.

Selain itu, juga akan dibangun pelabuhan laut di Ogan Ilir beserta jalannya.

"Nantinya, pembangunan akan dilakukan secara bertahap, double track (dua lajur kereta) dulu. Lalu, dilanjutkan dengan double track lagi. Jadi, jumlahnya empat lajur," kata dia.

Ia mengatakan perusahan bersemangat membangun megaproyek ini karena menilai terdapat potensi luar biasa di masa datang.

Salah satunya, bakal tingginya aktivitas pertambangan batubara di Kabupaten Lahat yang diperkirakan mencapai 250 juta ton per tahun pada 2025.

"Tentunya, dibutuhkan alat transportasi yang cepat dan tanpa hambatan untuk mendistribusikannya. Kami yang bergerak di bidang ini tidak mau kehilangan kesempatan, meski harus mengeluarkan dana investasi yang besar dan bersumber dari dana kelola perusahaan sendiri," kata dia.

Sementara ini, produksi batubara di Sumsel hanya berkisar 25 juta ton sampai 30 juta ton per tahun dari potensi cadangan mencapai 22,5 miliar ton karena terkendala persoalan transportasi.

Sementara itu, Sekda Provinsi Sumsel H Nasrun Umar menambahkan pemerintah mendukung proyek tersebut.

Namun, pemprov mengingatkan perusahaan menjalankan pembangunan proyek sesuai dengan aturan dan prosedur yang berlaku.

"Kami juga minta perusahaan melibatkan tenaga kerja lokal dalam pembangunannya. Selain itu, proses pembebasan lahan juga jangan sampai menimbulkan konflik dengan masyarakat," kata dia.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan berencana membangun ban berjalan (belt conveyor) yang mengangkut batubara sepanjang 213 kilometer dari Kabupaten Lahat menuju Pelabuhan Tanjung Api-Api, Kabupaten Banyuasin.

Pembangunan belt conveyor ini untuk mengatasi permasalahan pengangkutan batubara yang terjadi dari tahun ke tahun.

Baca juga: KAI perluas layanan, di Sumatera siap angkut batubara enam perusahaan

Baca juga: Pemkab Penajam Paser Utara kunjungan ke Rusia, jajaki kereta api


 

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2018