Jakarta (ANTARA News) - Maskapai penerbangan berbiaya murah AirAsia mengaku berminat untuk ikut mengelola atau berinvestasi di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, yang akan dijadikan sebagai terminal berbiaya murah (Low Cost Carrier Terminal/LCCT)....kami juga menunggu bagaimana skema yang ditawarkan pemerintah.
CEO AirAsia Indonesia Dendy Kurniawan seusai pengumuman pembukaan rute Kuala Lumpur-Silangit di Jakarta, Kamis, mengatakan masih menunggu skema yang ditawarkan pemerintah dalam pengembangan LCCT itu.
"Bisa pengelola, bisa juga investasi. Kan kami juga menunggu bagaimana skema yang ditawarkan pemerintah. Terminal 2 mau dijadikan LCCT ini kan kami berminat juga mengelola atau investasi kalau dibutuhkan biaya investasi," katanya.
Dendy menilai keberadaan LCCT akan mendukung efisiensi bandara dan membuat trafik penumpang meningkat. Pasalnya, Passenger Service Charge (PSC) yang selama ini dibebankan kepada penumpang dalam komponen biaya tiket bisa turun jika diberlakukan di LCCT.
Dengan demikian, baik pemerintah, maskapai, atau pengelola bandara seperti Angkasa Pura II akan menikmati keuntungan dari peningkatan jumlah penumpang juga nonaeronautikal.
"Kami optimistis di sana, selain efisiensi, bagaimana supaya trafik bisa tambah banyak. Misal dengan PSC di Terminal 3 Rp230 ribu dengan satu juta penumpang, kalau diturunkan jadi Rp110 ribu bisa dapat tiga juta penumpang, lebih untung mana?" katanya.
Meski belum bisa memastikan bisa ikut berinvestasi atau mengelola Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta nanti lantaran Angkasa Pura II selaku pengelola akan menggunakan biaya sendiri, Dendy mengaku hal itu tidak jadi masalah.
Namun, ia mengatakan pihaknya telah menyampaikan minat kepada Angkasa Pura II termasuk dengan mengajukan sejumlah usulan konsep, di mana salah satunya adalah menghilangkan garbarata agar lebih banyak pesawat yang bisa parkir di terminal tersebut.
Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2018