Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan devisa hasil ekspor (DHE) yang masuk ke Indonesia dan dikonversi ke rupiah dapat menjadi tenaga tambahan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.Sisanya (yang tidak ditukar ke rupiah) dibikin tabungan valas, bisa deposito atau giro. Itu juga akan mengurangi tenaga terhadap dorongan pertumbuhan."
"Tetapi, kalau devisanya tidak masuk, ya tidak jadi dia menambah tenaga. Jadi dalam bahasa teknis ekonomi, itu bocor," kata Darmin ditemui di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat.
Menurut data Bank Indonesia, lebih dari 90 persen eksportir sudah membawa devisa hasil ekspor ke dalam negeri.
Angka sementara per triwulan I-2018 menunjukkan aliran DHE ke bank domestik mencapai 32,63 miliar dolar AS atau 92,9 persen dari jumlah DHE yang mencapai 35,12 miliar dolar AS.
Namun, Darmin juga menyoroti aliran DHE ke bank domestik yang tidak banyak dikonversi ke rupiah.
Dari angka sementara aliran DHE ke bank domestik per triwulan I-2018 yang mencapai 32,63 miliar dolar AS tersebut, sekitar 12,9 persen dikonversi ke rupiah.
"Sisanya (yang tidak ditukar ke rupiah) dibikin tabungan valas, bisa deposito atau giro. Itu juga akan mengurangi tenaga terhadap dorongan pertumbuhan," ujar Darmin.
Ia menjelaskan devisa hasil ekspor akan dapat langsung berdampak ke pertumbuhan ekonomi apabila segera dikonversi ke rupiah.
"Tetapi kalau dua tahun baru dia tukar, itu berarti dalam dua tahun lagi muncul dampaknya," ujar Darmin.
Devisa dari hasil kegiatan ekspor dapat menjadi sumber dana yang berkesinambungan bagi pembangunan ekonomi nasional.
Devisa hasil ekspor juga dapat memberikan kontribusi yang optimal secara nasional dalam hal penempatannya dilakukan melalui perbankan di Indonesia.
Pewarta: Roberto Calvinantya Basuki
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018