• Beranda
  • Berita
  • Ismet yang sekolah sembari "ngojek" akhirnya diterima jadi polisi

Ismet yang sekolah sembari "ngojek" akhirnya diterima jadi polisi

3 Agustus 2018 23:19 WIB
Ismet yang sekolah sembari "ngojek" akhirnya diterima jadi polisi
Penerimaan calon anggota polisi. (ANTARA /Didik Suhartono)
Gorontalo (ANTARA News) - Ismet, pemuda asal daerah terpencil Pinogu, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, akhirnya lolos seleksi Bintara Polri setelah dengan tekun berusaha, kerja keras, dan berdoa.

Ismet yang kini sedang mengikuti Sekolah Polisi Negara (SPN) Batudaa, Gorontalo--setelah lolos seleksi--, hari ini mengungkapkan bahwa untuk lulus dan mewujudkan mimpinnya menjadi anggota Polri ini tidak lah mudah.

"Menjadi seorang polisi memang cita-cita saya dari kecil, tapi sejak sekolah saya merasa pesimis karena banyaknya persaingan, dan (ia) tinggal di daerah yang terpencil. Sambil sekolah saya menjadi tulang ojek untuk menyambung hidup karena memang tidak ada uang," jelasnya.

Namun, bermodal nekat, Ismet pun mendaftar ketika mengetahui ada penerimaan anggota Polri. Berkat usaha dan kerja kerasnya, Ismet pun dinyatakan lolos setelah menjalani beberapa tahapan seleksi.

"Saya modal nekat saja dan tentu diiringi usaha dan doa, dan akhirnya alhamdulillah lolos, saya dan keluarga sangat bersyukur," ucapnya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Gorontalo AKBP Wahyu Tri Cahyono, mengatakan bahwa penerimaan anggota Polri baik Akpol, Bintara dan Tamtama kini sudah bersih, transparan, akuntabel, dan humanis.

Ia mengungkapkan, calon siswa yang diterima tidak dilihat dari pekerjaan orangtuanya, tapi bila memenuhi persyaratan dan hasil seleksinya baik, dia berhak lulus dan diterima jadi anggota Polri.

Oleh karena itu, dia mengimbau kepada pemuda-pemudi, khususnya anak orang yang tidak mampu yang bercita-cita menjadi anggota Polri, silakan ikut melamar jangan takut tidak lulus.

"Kalau memang yakin dengan kemampuan yang dimiliki silakan mendaftar dan persiapkan fisik, mental, dan kemampuan akademik. Penerimaan anggota Polri kita berpedoman pada prinsip Bersih, Transparan, Akuntabel dan Humanis (BETAH)," jelas Wahyu.

Dia pun berpesan pada calon siswa Bintara agar sunguh-sunguh mengikuti pendidikan di SPN Batudaa dan menjadi Polisi yang melindungi dan mengayomi masyarakat.

Baca juga: Kapolda tegaskan tidak ada kecurangan penerimaan anggota Polri

Pewarta: Adiwinata Solihin
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018