Bogor (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan keinginannya agar badan usaha milik negara (BUMN) dan perusahaan swasta berskala besar melakukan pembinaan satu cabang olah raga sehingga memunculkan prestasi yang membanggakan.Tapi, harus menang terus, kalau kalah awas."
"Sebenarnya saya ingin mereka saya titipin cabang olah raga, misalnya Pertamina tanggung jawab pada sepak bola, dan harus menang terus," kata Presiden Jokowi dalam acara Promosi Asian Games 2018 dan peluncuran Program Jalan Terus Indonesia di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Sabtu.
Presiden juga menyebutkan contoh lain, seperti PT Djarum yang bisa berperan dalam pengembangan olahraga bulu tangkis, Bank Mandiri di cabang olah raga bola basket.
"Tapi, harus menang terus, kalau kalah awas," kata Presiden Jokowi, sambil tertawa, dalam acara yang juga dihadiri Menpora Imam Nahrawi.
Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan RI itu mengakui bahw saat ini memang ada regulasi yang melarang BUMN berperan dalam membantu pengembangan olah raga.
"Misalnya, kaya di sepak bola, dulu kan APBD boleh untuk membina olah raga itu, tapi kemudian dilarang karena ada sejumlau kasus," kata Presiden.
Presiden Jokowi menyebutkan ada sejumlah kepala daerah ditangkap gara-gara memberi bantuan ke pembinaan olah raga sepak bola.
"Ini mau kita kaji lagi, kadang-kadang karena satu dua kasus, kemudian langsung babat habis semuanya," kata Presiden.
Presiden menilai, jika kondisi itu terus berlanjut, maka bagaimana olahraga bisa berkembang maju.
"Regulasi ini baru kita kalkulasi, kita kaji, entah itu mengenai bola, nantinya BUMN bisa masuk ke cabang-cabang olah raga secara penuh," kata Presiden.
Presiden juga mengapresiasi langkah Kementerian BUMN dan Kemenpan RB yang sudah membuka pintu lebar bagi atlet berprestasi masuk ke BUMN tanpa tes.
"Ini regulasinya sudah ada, baru dua-tiga minggu yang lalu dari, terutama dari Menpan-RB," kata Presiden.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebutkan BUMN yang membina satu cabang olah raga dan prestasinya baik akan memberikan citra yang baik kepada BUMN itu.
"Kalau tidak berprestasi mereka dapat image yang tidak baik, kalau baik akan angkat citra perusahaan," demikian Presiden Joko Widodo.
Baca juga: Presiden ingin Indonesia perbaiki peringkat di Asian Games
Pewarta: Agus Salim
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2018