• Beranda
  • Berita
  • Presiden: dana desa bisa untuk bangun infrastruktur olahraga

Presiden: dana desa bisa untuk bangun infrastruktur olahraga

4 Agustus 2018 18:55 WIB
Presiden: dana desa bisa untuk bangun infrastruktur olahraga
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Menpora Imam Nahrawi (kedua kanan), Kepala Staf Presiden Moeldoko (kanan) dan Deputi II Inasgoc Francis Wanandi berdialog dengan peserta pada acara promosi Asian Games 2018 dan Gerakan Jalan Terus Indonesia di halaman belakang Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Sabtu (4/8/2018). Presiden berpesan kepada ratusan peserta yang terdiri dari netizen, artis, atlet dan mantan atlet untuk terus mempromosikan Asian Games 2018. (ANTARA /Wahyu Putro A)

Yang di desa juga bisa menikmati fasilitas-fasilitas itu sehingga nanti memunculkan prestasi-prestasi yang baik dan membanggakan."

Bogor (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo mengungkapkan dana desa bisa digunakan untuk membangun infrastruktur olahraga yang dapat dinikmati masyarakat desa.

"Misalnya untuk membangun lapangan sepak bola di desa, boleh. Silahkan, lapangan voli, bulu tangkis," kata Presiden Jokowi saat promosi Asian Games 2018 dan peluncuran Program Jalan Terus Indonesia di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Sabtu.

Kepala Negara menyebutkan dengan adanya pembangunan infrastruktur yang berkaitan dengan keolahragaan maka yang dapat menikmati fasilitas olahraga bukan hanya masyarakat kota.

"Yang di desa juga bisa menikmati fasilitas-fasilitas itu sehingga nanti memunculkan prestasi-prestasi yang baik dan membanggakan," katanya.

Kepala Negara menyebutkan pemerintah dalam empat tahun terakhir telah mengucurkan dana desa sebanyak Rp187 triliun.

"Supaya kita semua tahu, tahun 2015 sebanyak Rp20 triliun, tahun 2016 Rp47 triliun, 2017 Rp60 triliun, tahun 2018 Rp60 triliun, ditotal Rp187 triliun," katanya.

Ia juga pernah memerintahkan Menpora untuk membuat 1.000 lapangan olahraga di desa. "Saya tidak tahu sekarang jadinya berapa, nanti biar Menpora yang menyampaikan," katanya.

Sementara itu Menpora Imam Nahrawi menjelaskan Program Satu Desa Satu Lapangan Olahraga berlangsung sejak 2015 hingga 2017.

"Dengan anggaran terbatas, sejak 2815 sampai 2017 kita berhasil membangun 2.200 lapangan di desa terdiri dari lapangan sepak bola, bola basket, bola voli, panjat tebing dan futsal," katanya.

Ia menyebutkan pada 2018, program itu memang dihentikan sesuai arahan Presiden untuk melebur menjadi satu program di dana desa.

"Dana desa sekarang sudah teraplikasi di lapangan tidak hanya untuk memfasilitasi infrastruktur olah raga tapi juga kegiatan keolahragaan di desa," katanya.

Pewarta: Agus Salim
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018