Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan teknologi harus dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dan tujuan utama penguasaan teknologi adalah kemandirian.
"Untuk (temukan) teknologi kita memang perlu belajar kemana-mana, tetapi tujuan utamanya adalah kemandirian karena kemandirian merupakan puncak kemerdekaan," kata Wapres Kalla saat peringatan Hari Kebangkitan Teknologi atau Harteknas di BPPT Jakarta, Jumat.
Menurut Wapres, sesuatu bisa disebut teknologi jika bermanfaat bagi masyarakat dan bisa digunakan. Karena itulah tambahnya teknologi harus mempunyai manfaat sehingga bisa dimanfaatkan konsumen dan mendatangkan uang.
Wapres meminta kepada para ahli di Indonesia untuk terus -menerus mencurahkan keahlian dan kemampuannya untuk harga diri bangsa.
"Harga diri tidak ditentukan oleh tinggi pendeknya (megahnya) kantor, tapi oleh (output) hasil yang dikeluarkan. Karena itu, saya minta fokuskan ke teknologi," kata Wapres.
Wapres mengharapkan BPPT yang memiliki kantor yang megah bisa memberikan hasil yang sepadan.
Sebelumnya Wapres menyindir kantor Kementerian Negara Ristek dan BPPT. Menurut Wapres, perayaan Hari Kebangkitan Teknologi sengaja diminta dilakukan di kantor BPPT.
"Apakah sepadan kantor dengan hasilnya (teknologi yang dihasilkan), karena riset itu nilai tambah, produktifitas. Kalau terlalu banyak pekerja administrasi di sini, ubah saja BPPT jadi kantor administrasi teknologi," kata Wapres yang disambut tawa para hadirin.
Lebih lanjut Wapres juga menyinggung soal pembiayaan bagi riset-riset yang dilakukan. Dengan ringan Wapres justru menganjurkan kantor BPPT untuk disewakan saja, sehingga bisa mendatangkan uang untuk membiayai riset-riset yang ada.
Wapres juga mengatakan sebuah bangsa harus memiliki kebanggaan. Karena kebanggaan itu adalah spirit bangsa. Salah satu kebanggaan bangsa adalah penguasaan teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat.
Wapres mencontohkan ketika ingin membangun pembangkit listrik yang bisa menghasilkan 10.000 Megawatt, ternyata teknologinya harus didatangkan dari luar negeri. Menurut Wapres, hal itu memalukan sebagai bangsa. (*)
Copyright © ANTARA 2007