• Beranda
  • Berita
  • Wisatawan di Gili Matra tinggalkan pulau pascagempa

Wisatawan di Gili Matra tinggalkan pulau pascagempa

6 Agustus 2018 10:19 WIB
Wisatawan di Gili Matra tinggalkan pulau pascagempa
Arsip foto : Kawasan Gili Matra Sejumlah wisatawan menepi menggunakan perahu di pinggiran pantai Gili Trawangan, Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, NTB, Sabtu (14/4). Gili Trawangan merupakan satu dari tiga gili yang disebut sebagai Gili Matra ( Gili Meno, Gili Air dan Gili Trawangan) yang ditetapkan sebagai taman wisata perariran nasional dengan luas sekitar 2954 hektar dan setiap harinya ramai dikunjungi wisatawan asing dan wisatawan lokal.(FOTO ANTARA/Ahmad subaidi)

Saya khawatir ada gempa susulan datang lagi. Sekarang saya mau ke Pelabuhan Lembar saja

Lombok Utara  (ANTARA News) - Para wisatawan lokal maupun mancanegara yang sedang berlibur di kawasan wisata Gili Matra, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), memilih untuk keluar meninggalkan pulau pascagempa bumi berkekuatan 7 Skala Richter yang terjadi pada Minggu (5/8) malam, pukul 19.47 Wita.

"Saya khawatir ada gempa susulan datang lagi. Sekarang saya mau ke Pelabuhan Lembar saja," kata Jolan, WNA asal Inggris di Simpang Empat Bangsal, Kecamatan Pemenang, Senin.

Ia dan rekannya menikmati liburan di Gili Trawangan, dan memutuskan untuk pindah ke Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, karena tidak ada kapal cepat yang beroperasi dari Gili Matra menuju pulau dewata Bali.

"Tidak ada kapal cepat, makanya saya mau ke Pelabuhan Lembar saja. Katanya di sana ada kapal penyeberangan," tambahnya.

Begitu juga dengan Aan, warga lokal asal Sukaraja, Ampenan, yang bekerja sebagai pemain musik di Gili Air, Kabupaten Lombok Utara, mengaku panik ketika gempa bumi terjadi pada Minggu malam tersebut.

"Sampai Senin pagi saja, pas saya tiba di dermaga Bangsal, gempa masih terasa. Orang-orang pada panik, jadi khawatir, makanya saya mau balik saja," katanya.

Ketika dia berangkat dari dermaga yang ada di Gili Air, Aan menggambarkan bahwa kepanikan masih terlihat dari para wisatawan maupun pegawai dan rekan-rekan seprofesinya.

"Tadi saja pas mau naik kapal penyeberangan dari Gili Air ke Bangsal, saya desak-desakan dengan penumpang lainnya. Masih pada panik," ujarnya.

Baca juga: Presiden perintahkan jajaran secepatnya tangani gempa Lombok
Baca juga: Di Jembrana sejumlah bangunan rusak akibat gempa


Dari pengamatan di simpang empat Bangsal, Kabupaten Lombok Utara, nampak berhamburan ratusan wisatawan lokal maupun mancanegara yang menunggu kendaraan umum yang diharapkan bisa memberikannya tumpangan. Truk maupun kendaraan pick-up tak dipungkiri menjadi pilihan mereka agar dapat hijrah dari lokasi.

"Tolong Berhenti, kasih kami menumpang," kata seorang perempuan wisatawan mancanegara yang nampaknya sedang bersama belasan temannya berupaya mencari tumpangan di simpang empat Bangsal.

Selain itu, ada juga terlihat seorang pria lokal paruh baya yang mengalami luka ringan di bagian kepala kirinya. Pria yang enggan menyebutkan namanya itu mengaku luka di bagian kepala kirinya akibat terkena runtuhan bangunan.

"Tadi pas di Gili saya kena. Tapi saya tidak apa-apa pak, biarkan saja," katanya. 

Pewarta: Dhimas Budi Pratama
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018