Chicago (ANTARA News) - Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange lebih rendah pada penutupan Senin (Selasa pagi WIB), karena penguatan dolar AS membebani logam mulia yang telah berada di dekat posisi terendah tahun ini.Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dolar AS
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember, turun 5,5 dolar AS atau 0,45 persen, menjadi ditutup pada 1.217,7 dolar AS per ounce.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,22 persen menjadi 95,355 pada pukul 20.00 GMT.
Kurs dolar AS menguat terhadap mata uang utama lainnya, karena investor mempertimbangkan keputusan Amerika Serikat untuk menerapkan kembali sanksi-sanksi terhadap Iran>
Gedung Putih mengatakan dalam sebuah pernyataan Senin (6/8) bahwa Amerika Serikat akan mengaktifkan kembali sejumlah sanksi terhadap sektor keuangan dan industri Iran mulai Selasa (7/8).
Tindakan tersebut, diikuti oleh serangkaian sanksi lain yang dijadwalkan untuk November, akan membawa sanksi-sanksi AS terhadap Iran ke tingkat setara dengan yang terjadi sebelum kesepakatan multilateral utama dicapai pada 2015.
Beberapa analis mengatakan bahwa ketidakpastian global adalah positif bagi dolar AS, karena greenback dilihat oleh beberapa investor sebagai mata uang safe-heaven.
Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dolar AS. Hal itu berarti jika dolar AS naik, maka emas berjangka akan turun, karena emas yang dihargakan dalam dolar AS menjadi lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.
Adapun logam mulia lainnya, harga perak untuk pengiriman September turun 11,4 sen AS atau 0,74 persen, menjadi menetap di 15,388 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan Oktober turun 10,6 dolar AS atau 1,27 persen, menjadi ditutup pada 826,3 dolar AS per ounce.
Baca juga: Analis pangkas proyeksi harga emas setelah jatuh di kuartal kedua
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018