Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menyiapkan puluhan tenda sebagai fasilitas tempat belajar darurat di lokasi terdampak bencana gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat.Kita lihat anggaran, biasanya diambil dari bantuan bencana seperti di Aceh pakai anggaran BNPB. Yang penting menangani, menjamin anak-anak jangan sampai terganggu kegiatan belajarnya,
"Yang sudah kami kirim ada 65. Mungkin ada tambahan lagi untuk tenda. Kemarin yang kami perbantukan untuk tenda di Gunung Agung kami tarik dan kirim ke sana atau dialihkan," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy ditemui usai Sidang Kabinet Paripurna di halaman Istana Negara Jakarta pada Selasa.
Selain tenda, Muhadjir mengatakan institusinya mengirim bantuan perlengkapan pendidikan bagi sekolah-sekolah yang roboh akibat bencana.
Ia menambahkan peralatan belajar dan seragam pun turut dikirim oleh Kemendikbud untuk membantu para siswa.
Untuk mengobati trauma atas bencana, Muhadjir mengatakan kementerian bekerja sama dengan beberapa lembaga perguruan tinggi yang memiliki jurusan bimbingan konseling.
Dia mengatakan tim sedang mendata jumlah sekolah yang rusak berat atau ringan untuk mendapatkan bantuan renovasi.
"Kita lihat anggaran, biasanya diambil dari bantuan bencana seperti di Aceh pakai anggaran BNPB. Yang penting menangani, menjamin anak-anak jangan sampai terganggu kegiatan belajarnya," kata Muhadjir.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat hingga pukul 14.00 WITA telah terjadi 256 kali gempa susulan pascagempa bumi 7,0 SR yang mengguncang Pulau Lombok dan sekitarnya pada Minggu (5/8).
Menurut relawan Palang Merah Indonesia masyarakat terdampak gempa bumi membutuhkan tenda, alas tidur dan selimut.
Baca juga: Anak korban gempa Lombok ingin segera sekolah
Baca juga: Anjing pelacak bantu temukan korban gempa
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2018