Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia (BI) menyatakan seluruh kegiatan operasional kantor perwakilan di Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah berjalan normal setelah bencana gempa bumi berkekuatan tujuh Skala Richter (SR) pada Minggu (5/8).Kegiatan pengelolaan uang rupiah khususnya perkasan beroperasi normal di area halaman kantor perwakilan BI NTB, sebagai lokasi layanan sementara untuk perbankan
"Kegiatan pengelolaan uang rupiah khususnya perkasan beroperasi normal di area halaman kantor perwakilan BI NTB, sebagai lokasi layanan sementara untuk perbankan," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman di Jakarta, Selasa.
Selain perkasan, BI perwakilan NTB juga melayani transaksi sistem pembayaran dan juga pengelolaan uang rupiah. Bank Sentrtal berjanji untuk menjamin ketersediaan uang rupiah di NTB guna melayani kebutuhan masyarakat.
Otoritas sistem pembayaran akan terus memantau perkembangan di wilayah bencana dan melakukan pemutakhiran informasi yang diperlukan, serta terus melakukan koordinasi dengan perbankan dan lembaga terkait untuk memastikan pelayanan transaksi di masyarakat berjalan dengan lancar dan aman.
Gempa berkekuatan 7 SR terjadi di Lombok, NTB pada Minggu (5/8). Gempa tersebut dirasakan hingga ke Bali dan Jawa Timur.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Selasa (7/8), sebanyak 105 orang meninggal dunia akibat gempa tersebut. Selain itu, ratusan orang luka-luka dan ribuan orang mengungsi ke tempat yang aman. Hingga Selasa (7/8) pagi ini, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat telah terjadi 230 gempa susulan di Lombok, di mana 16 gempa di antaranya terasa kuat.
Baca juga: Konsumsi harian BBM di Lombok stabil pascagempa
Baca juga: Pemerintah siapkan rekonstruksi Lombok pascagempa
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2018