"Peluncuran C-BEST Next-G merupakan upaya KSEI dalam mendukung perkembangan pasar modal Indonesia terutama dari sisi peningkatan jumlah investor dan peningkatan jumlah penyelesaian transaksi," kata Direktur Utama KSEI Friderica Widyasari Dewi di Jakarta, Rabu.
Ia mengemukakan C-BEST merupakan plaftorm elektronik terpadu yang telah mendukung aktivitas penyelesaian transaksi efek secara pemindahbukuan sejak tahun 2000, tepatnya pada saat implementasi perdagangan tanpa warkat (scripless) di pasar modal Indonesia.
"Pengembangan C-BEST Next-G ini diharapkan juga akan sejalan dan dapat mendukung implementasi sistem perdagangan JATS Next-G BEI dan E-Clears KPEI yang telah diimplementasikan beberapa waktu Ialu, sehingga pasar modal Indonesia saat ini mempunyai infrastruktur yang dapat diandalkan," ujarnya.
Direktur KSEI Syafruddin menambahkan, jumlah pemrosesan penyediaan transaksi pada C-BEST Next-G meningkat lebih dari enam kali lipat dari kapasitas sebelumnya. yaitu dari 3.000 penyelesaian menjadi sekitar 20.000 penyelesaian transaksi per menit.
"Sistem baru ini juga siap untuk penyimpanan tipe efek baru, seperti surat utang perpetual dan sub rekening khusus syariah," katanya.
Dalam mangembangkan sistem itu, KSEI menunjuk Nasdaq sebagai penyedia teknologi dan pengembang sistem.
Managing Director South Asia,South East Asia & Pacific Nasdaq Robert Frojd menambahkan implementasi C-BEST Next-G merupakan pencapaian luar biasa, tidak hanya untuk sektor ekonomi di Indonesia, tetapi sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari infrastruktur pasar modal Asia Tenggara.
"Kelancaran implementasi C-BEST Next-G didukung oleh kompetensi dan keahlian tim yang baik, serta komitmen terhadap pengembangan proyek tersebut," katanya.
Baca juga: Pemerintah bangun optimisme pasar modal hadapi pemilu
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2018